Epidemiolog Sebut Omicron BA.4 dan BA.5 Dapat Memicu Lonjakan Kasus Covid-19 di Tahun ke-3

Berita Terkini – Baru-baru ini, warganet digegerkan dengan kabar bahwa kasus Covid-19 varian terbaru yaitu Omicorn BA.4 dan BA.5 kembali menginfeksi banyak orang.

Seperti yang kita tahu, pada awal tahun 2022, kasus Covid-19 mulai mereda dan bahkan hampir tidak ada kasus di sejumlah daerah.

Bahkan, pemerintah dah ahli epidemiolog telah memprediksi bahwa Indonesia akan masuk ke masa endemi.

Namun, beberapa hari lalu, pemerintah mengklaim bahwa ada penemuan kasus Covid-19 varian terbaru yaitu Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air.

Dicky Budiman, selaku ahli epidemiologi mengatakan, memasuki tahun ke-3, kita harus mempersiapkan serta menyesuaikan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Memasuki tahun ke-3 ini kita harus memahami perubahan baik dari sisi situasi global, dari sisi modal imunitas, dari sisi karakter virus itu sendiri dan strain yang ada, juga perubahan dari sisi kebijakan intervensi kesehatan,” ujar Dicky Budiman.

“Dengan angka reproduksi tersebut, maka besar kemungkinan Omicron bersirkulasi bukan hanya di antara orang yang belum divaksinasi, bukan hanya di antara orang yang sudah vaksinasi dosis satu atau pernah kena infeksi, tapi juga bisa menginfeksi beberapa orang yang sudah vaksinasi tiga dosis.” sambungnya.

Dicky Budiman mengaku, terjadi kenaikkan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron BA.4 dan BA.5 pada beberapa hari terkahir.

“Perlu jadi perhatian bahwa terjadi kenaikan pada tren kasus positif (COVID) selama tiga minggu terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir,” ujar Dicky Budiman.

Menurut Dicku Budiman, Indonesia sudah berhasil mengatasi dan mengantisipasi lonjakan Omicron pada pekan lalu.

Oleh karena itu, seharusnya Omicron varian terbaru ini bisa kita atasi juga.

“Hal ini penting untuk diwaspadai mengingat selama tiga bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil. Kabar baiknya, kenaikan kasus ini tidak diikuti kenaikan pada tren BOR rumah sakit, isolasi harian, maupun tren kematian mingguan.” tegas Dicky Budiman.

 

Mengenal Karakter Omicron BA.4 dan BA.5

Update Corona Jakarta 1 Juli: Positif Covid-19 Tambah 204 Jadi 11.482 Kasus - Jakarta - Bisnis.com

Dicky Budiman mengatakan, virus Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 mempunyai karakter yang lebih efektif, pasalnya, varian ini mempunyai kecepatan menginfeksi dari Omicron, dan bermutasi mengikat sel dari Delta.

“BA.4 atau khususnya BA.5 ini dia memiliki karakter yang merupakan kombinasi antara kecepatan menginfeksi yang dia warisi dari Omicron leluhurnya.” ujar Dicky Budiman.

“Dan dia mengadopsi juga mutasi dari Delta L452 yang membuat dia mudah terikat di receptor ACE2 dan mudah masuk ke dalam sel tubuh manusia untuk menginfeksi dan akhirnya mudah untuk bereplikasi di paru,” sambungnya.

Dicky Budiman menjelaskan beberapa gejala yang dialami jika terkena Covid-19 varian BA.4 dan BA.5.

“Misalnya hilang penciuman, rasa lelah, dan pada kasus yang berat bisa seperti Delta, harus dibawa ke rumah sakit, ini merujuk data di Portugal,” ujar Dicky Budiman.

Dicky Budiman mengaku, Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 dapat menginfeksi ulang seseorang yang sebelumnya sudah terinfeksi varian ini.

 

Tidak Bergejala

Ini Daftar Orang yang Tidak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Darurat - Lifestyle Bisnis.com

Seperti yang kita tahu, sebaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 50 persen populasi masyarakat di Indonesia.

Menurut Dicky Budiman, banyak masyarakat Indonesia yang sudah terbentuk antibodynya, dan sudah mempunyai modal imunitas.

Oleh karena itu, akan banyak orang yang tidak bergejala jika terinfeksi Covid-19 varian BA.4 dan BA.5.

“Namun, bedanya dalam konteks Indonesia, 2 tahun ini kita sudah membentuk modal imunitas yang artinya orang akan banyak yang tidak bergejala,” ujar Dicky Budiman.

“Pada negara yang belum terdampak besar Delta, ini akan memiliki risiko yang lebih besar karena modal imunitas hybrid-nya untuk memblokade dan meredam BA.4 dan BA.5 tidak memadai. Ini yang harus diwaspadai,” sambungnya.

 

Penambahan Kasus Terakhir

Ancaman Omicron BA.4 dan BA.5, RI Perketat Aturan Pakai Masker Lagi? - Health Liputan6.com

Mohammad Syahril, selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengklaim bahwa ada penambahan sebanyak 20 kasus sejak Selasa, 14 Juni 2022.

“Sampai hari ini, ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5,” ujar Mohammad Syahril.

Diketahui, kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 awalnya ditemukan di Bali pada 6 Juni 2022.

Sampai saat ini, angka kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 masih terus bertambah.

Pemerintah juga sudah berupaya untuk mengantisipasi adanya lonjakan Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Leave a Comment