- Mendag Siap Blokir TikTok Pekan Depan Jika Nekat Berjualan di Indonesia
- Wamendag Sebut TikTok Tidak Punya Izin Jualan di Indonesia
- Heboh Zulkifli Hasan Bagikan 4 Ton Beras ke Masyarakat Pulau Sumba NTT
- Apakah Benar Sule Dipanggil Polisi Terkait Dugaan Promosi Judi Online?
- Otorita IKN Sebut Mulai Pekan Depan Swasta Akan Bangun Hotel dan Mall di IKN
Terungkap Bahwa Larangan Merokok di Pesawat Bukan Karena Kesehatan

Beritaterkini.biz – Siapapun yang berada di dalam pesawat pasti telah tahu, adanya larangan merokok di kabin. Tapi tahukah kalian, larangan tersebut hadir ternyata bukan karena efek kesehatan. Tetapi karena kecerobohan perokok yang mampu mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa.
Tepatnya pada tanggal 11 JUli 1973 ada sebuah kejadian besar, sebuah pesawat yang terbang dari Rio De Janeiro ke Paris mesti melaksanakan pendaratan darurat sesudah muncul asap dari dalam kabin. Sebanyak 123 orang tewas dan 11 orang yang selamat.
Pesawat dengan nomor penerbangan Vang 820 ini mendarat beberapa mil di tempat tujuan. Berdasarkan The FAA (Federal Aviation Administration0, api mencuat dari toilet belakang. Kemungkinan besar ada seseorang yang merokok di sana dan melemparkan rokok yang masih menyala ke keranjang sampah yang berisi kertas toilet.
‘Hanya dalam beberapa menit, seluruh kabin pesawat telah dipenuhi asap. Dan awak kabin serta penumpang kesusahan keluar dari pintu darurat. Kebanyakan penumpang tewas dikarenakan sesak napas. Sedangkan 11 lainnya selamat (1 penumpang dan 10 orang awak kabin) tulis situs Quora.
Sejak saat itu, aturan soal rokok mulai mendapat perhatian. Sejumlah maskapai penerbangan khawatir para perokok tidak membuang rokoknya dengan benar. Mereka juga selalu membuang rokok di wastafel.
Merokok di dalam kabin akhirnya dilarang pada penerbangan domestik AS pada tahun 1988. Selanjutnya disusul oleh seluruh maksapai penerbangan di seluruh dunia pada akhir tahun 1990-an. Larangan ini terus disampaikan berulang-ulang melalui speaker dan tanda lampu dilarang merokok.