Heboh Presiden AS Donald Trump Resmi Keluar Dari Anggota WHO

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini Donald Trump telah resmi dilantik sebagai Presiden Terpilih Amerika Serikat Ke-47.

Sebagai informasi bahwa Pelantikan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance digelar di Rotunda Gedung Capitol, Washington DC, pada Senin, 20 Januari 2025.

Diketahui, pelantikan tersebut sempat terhenti pada pertengahan sesi karena suhu dan cuaca yang sangat ekstrim, alhasil seluruh pengurus dan pihak terkait memindahkan prosesi pelantikan tersebut ke dalam Gedung Kongres yang tertutup rapat atau indoor.

Pelantikan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance digelar cukup meriah dan berbeda dengan pelantikan-pelantikan sebelumnya.

Pasalnya, dalam pelantikan tersebut, Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance turut mengundang para pejabat tinggi negara dari berbagai penjuru dunia.

Bukan hanya para pemimpin atau pejabat tinggi negara saja, tetapi pelantikan tersebut juga turut dihadiri oleh berbagai miliarder atau pebisnis terkenal dari berbagai penjuru dunia.

Setelah resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump langsung mengeluarkan kebijakan atau gebrakan baru yang menghebohkan seluruh dunia.

Salah satu kebijakan atau gebrakan baru tersebut adalah seperti Donald Trump ingin Amerika Serikat mundur dan keluar dari anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kebijakan dari Presiden Donald Trump tersebut sangat menghebohkan warganet di seluruh dunia, dan banyak warganet serta pengamat politik yang bertanya-tanya tentang alasan Donald Trump mencabut AS dari keanggotaan WHO.

Meskipun telah dicecar banyak pertanyaan oleh wartawan di seluruh dunia, tetapi sampai saat ini tidak ada penjelasan pasti dari Donald Trump atau Wakilnya JD Vance.

 

Indonesia Juga Sempat Keluar Dari WHO

6,700+ World Health Organisation Stock Photos, Pictures & Royalty-Free Images - iStock | World health organisation building, World health organisation headquarters, World health organisation flag

Pakar Keamanan Kesehatan Global, Dicky Budiman mengatakan, secara tidak langsung masyarakat harus mengetahui bahwa pada beberapa puluh tahun yang lalu, negara Indonesia juga pernah keluar dari keanggotaan WHO.

Dicky Budiman menjelaskan, tepatnya pada tahun 1965 negara Indonesia telah resmi menyatakan mundur dari keanggotaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) karena protes terhadap Malaysia yang saat itu menjadi anggota dewan keamanan kalau tidak salah. Dengan keputusan itu, kalau keluar dari PBB ya otomatis keanggotaan lembaga di bawah PBB seperti WHO menjadi mundur juga.

Dicky Budiman menilai bahwa kemunduran negara Indonesia dari keanggotaan PBB dan WHO sangat merugikan roda perekonomian di Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan.

Pihak WHO juga mempunyai peraturan bahwa bagi siapapun negara yang telah resmi keluar dari keanggotaan, maka negara tersebut tidak akan diizinkan untuk mengikuti forum internasional kesehatan dan tidak diperbolehkan dalam meminta bantuan dengan negara lain terkait bidang kesehatan.

Karena peran WHO sangat penting bagi suatu negara, akhirnya negara Indonesia telah resmi bergabung kembali dengan pihak WHO dan PBB hingga saat ini.

 

WHO Punya Peran Sentral

Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 - Alomedika

Pakar Keamanan Kesehatan Global, Dicky Budiman mengatakan, WHO adalah organisasi kesehatan dunia yang sangat besar, dan WHO mempunyai peran yang sangat sentral dalam masalah kesehatan.

Menurut Dicky Budiman, penyakit wabah atau pandemi Covid-19 tidak akan cepat selesai jika tidak ada campur tangan dan strategi yang hebat dari WHO.

Dicky Budiman mengaku bahwa WHO mempunyai relasi atau jejaring yang sangat kuat dengan berbagai pakar kesehatan dunia, dan mereka mampu menyatukan kekuatan dan kecerdasan untuk mengatasi masalah kesehatan di seluruh dunia.

Dicky Budiman menjelaskan, pada era seperti ini, saat ancaman global semakin besar, tentu pengunduran diri dari negara manapun, akan menjadi sebuah kelemahan, bukan hanya negara Amerika Serikat saja, dan kelemahan tersebut nantinya akan meningkatkan potensi ancaman bagi keamanan kesehatan secara global.

Dicky Budiman menilai bahwa seharusnya negara Amerika Serikat bersikap secara dewasa dan turut andil atau berkontribusi dalam organisasi kesehatan dunia, bukan malah mengkritik dan memilih untuk keluar.

COMMENTS

Leave a Comment