- Tiga Wanita Asal Kaltim Jadi Korban Malapraktik
- AS-China Resmi Damai Serta Capai Kesepakatan Dagang Tarif Impor Yang Saling Menguntungkan
- Gubernur Jakarta Gratiskan Transportasi Umum Bagi 15 Golongan Masyarakat, Berikut Penjelasannya
- Presiden Prabowo Subianto Jawab Isu Tentang Tudingan Jadi Boneka Joko Widodo
- Menko Airlangga Hartarto Umumkan Hasil Negosiasi Tarif Impor Donald Trump
Heboh PMI Banyuwangi Jadi Korban Penganiayaan di Malaysia

Berita Terkini – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan kabar bahwa ada seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Banyuwangi menjadi korban penganiayaan majikannya di Malaysia.
Diketahui, PMI tersebut berinisial LW (36), LW mengaku bahwa tubuhnya telah di siram, di setrika, dan dipukul di bagian matanya.
Sebagai informasi bahwa PMI merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja diluar negeri dengan jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan PMI.
LW mengatakan, dirinya telah menjadi PMI sejak Maret 2022 lalu, tetapi semenjak menjadi PMI tersebut dirinya tidak pernah diberikan gaji oleh majikannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata LW merupakan PMI jalur ilegal.
Dubes Indonesia untuk Malaysia, Hermono melakukan kunjungan untuk LW di Rumah Sakit Kuala Lumpur, pada Minggu, 30 April 2023.
Polisi Resort Brickfield mengklaim bahwa pihaknya telah menyelamatkan dan membawa PMI LW ke rumah sakit pada 23 Maret 2023 lalu.
Polisi Resort Brickfield juga mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan dan melakukan penahanan terhadap tersangka.
Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi mengatakan bahwa pihaknya akan segera menemui keluarga korban penganiayaan PMI tersebut.
Koordiantor P4MI Banyuwangi Fery Meriyanto mengaku bahwa dirinya baru mendapatkan informasi sejak hari Selasa kemarin dari Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Surabaya.
“Tadi malam kami sudah koordinasi dengan dinas ketenagakerjaan untuk mengetahui informasi-informasi dari keluarga PMI ini supaya kami bisa mendalami,” ujar Fery Meriyanto.
“Jadi kami pakai dua jalur. Selain dari BP2MI Surabaya, juga dari sisi keluarga. Apakah suami dan keluarganya sudah mendapat informasi update secara langsung,” sambungnya.
PMI Banyuwangi mengklaim bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan tentang kasus penanganan dan pendampingan PMI Ilegal.
“Kami tidak pernah membedakan status PMI, baik ilegal maupun resmi. Selama di warga negara Indonesia dan bekerja di luar negeri, kami pasti berusaha membantu terkait pengaduan,” ujar Fery Meriyanto.
“Kalau memang korban adalah PMI nonprosedural, kami akan dalami siapa yang memberangkatkan. Itu pasti akan kami kejar,” sambungnya.
Menuntut Gaji Korban
Dewan Pimpinan Cabang Serikut Buru Migran Indonesia (DPC SBMI) Banyuwangi mengatakan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan beberapa pihak lainnya untuk menuntut keadilan gaji LW yang tidak dibayarkan oleh majikannya.
Ketua SBMI Banyuwangi, Agung Sebastian juga mengaku bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan pihak SBMI Malasysia untuk mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
“Kami akan mengawal kasus ini sampai tunttas. Agar korban mendapatkan keadilan atas apa yang menimpahknya. Kami juga akan menuntut majikan korban untuk memenuhi seluruh gaji korban yang tidak dibayarkan selama bekerja,” ujar Agung Sebastian.
“Informasi yang kami dapat, majikan yang menyiksa korban telah ditangkap kepolisian diraja Malaysia. Saya sangat berharap mendapatkan hukuan yang setimpal atas perbuatanya tersebut,” sambungnya.
Agung Sebastian menjelaskan, saat ini LW telah menjalani perawatan yang intensif di rumah sakit.
“SBMI akan berkoordinasi terkiat pemulangan korban ke Banyuwangi. Namun saat ini korban masih mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Malaysia,” tutupnya.
Penjelasan Suami LW
Sugimin (46), selaku suami LW menjelaskan bahwa dirinya sangat kaget dan lemas saat pertama kali mendapatkan kabar bahwa istrinya dirawat di rumah sakit karena menjadi korban penganiayaan.
“Dapat telepon itu badan saya gemetar, saya saat itu sepulang dari sawah. Saya gak bisa nahan tangis dikabari dari KBRI Malaysia. Ya Allah kok bisa sampai seperti itu istri saya,” Sugimin.
Sugimin akhirnya menceritakan awal mula sang istri LW berangkat menjadi pekerja migran Indonesia di Malaysia.
LW mulai tertarik menjadi pekerja migran Indonesia saat ada temannya yang bercerita bahwa ia senang menjadi PMI dan mendapatkan gaji yang menggiurkan.
“Istri yang ingin berkerja di sana. Ada orang cerita, lalu dia ingin ikut. Bukan ditawari,” ujar Sugimin.
Sugimin mengaku bahwa dirinya telah melarang istri dan menasihati bahwa menjadi PMI itu tidaklah mudah.
“Saya bilang sabar dulu, rejeki sudah ada yang ngatur. Kita pelan-pelan bangun ekonomi keluarga. Tapi istri tetap ingin berangkat. Ya sudah gak apa apa, yang penting hati-hati,” tutup Sugimin.
Faydalı bilgilerinizi bizlerle paylaştığınız için teşekkür ederim.
casino vip
Engage in epic multiplayer battles and show off your skills! Lucky cola
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: beritaterkini.biz/heboh-pmi-banyuwangi-jadi-korban-penganiayaan-di-malaysia/ […]
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: beritaterkini.biz/heboh-pmi-banyuwangi-jadi-korban-penganiayaan-di-malaysia/ […]
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: beritaterkini.biz/heboh-pmi-banyuwangi-jadi-korban-penganiayaan-di-malaysia/ […]
… [Trackback]
[…] There you will find 15064 additional Info on that Topic: beritaterkini.biz/heboh-pmi-banyuwangi-jadi-korban-penganiayaan-di-malaysia/ […]