Heboh Gas LPG 3 KG Alami Kelangkaan Stok di Pasaran, Berikut Penjelasannya

Berita Terkini – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan kabar bahwa Gas Subsidi LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 Kg mengalami kelangkaan stok di berbagai daerah Indonesia.

Bahkan, di beberapa daerah, terdapat masyarakat kurang mampu yang berkumpul dan mengantri utuk mendapatkan Gas LPG di agen atau toko kelontong terdekat.

Sebagai informasi bahwa kelangkaan stok Gas LPG di pasaran tersebut membuat banyak masyarakat resah, dan beberapa dari masyarakat juga tidak dapat memasak untuk keperluan keseharian mereka.

Diketahui, kelangkaan stok Gas LPG di pasaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah adanya peraturan pemerintah yang melarang pedagang eceran untuk tidak menyalurkan LPG 3 kg.

Adanya peraturan tersebut membuat masyarakat panik dan akhirnya mereka melakukan pembelian Gas LPG 3 Kg dengan jumlah besar atau menimbun.

Hal tersebutlah yang membuat Gas LPG 3 Kg langka di pasaran, dan stoknya selalu habis setiap saat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi atau Disnakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, dalam beberapa hari kedepan, pihaknya akan melakukan operasi pasar terkait kelangkaan stok Gas LPG 3 Kg.

Hari Nugroho mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan kelangkaan stok Gas LPG 3 Kg.

Hari Nugroho menjelaskan, saat ini pihaknya telah meminta para agen atau pangkalan untuk melakukan monitor ketersediaan stok dengan melaporkan kondisi pangkalan pada waktu pagi dan sore hari.

Selanjutnya, agen harus selalu melakukan pemantauan terhadap pangkalan, dan agen harus selalu sigap dalam mensuplai stok-stok di pangkalan.

Bukan hanya memastikan ketersediaan stok saja, tetapi agen juga harus memastikan tentang HET (Harga Eceran Tertinggi) di pangkalan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi atau Disnakertransgi Hari Nugroho, di kawasan DKI Jakarta, pada Senin, 3 Januari 2025.

 

Melakukan Koordinasi

Jelang Libur Nataru, Pertamina Ingatkan Pengelola SPBU Tak Main-main Salurkan BBM Subsidi

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi atau Disnakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya telah berkolaborasi atau berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti Pertamina, dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM).

Hari Nugroho menghimbau agar masyarakat tidak perlu panic buying, dan masyarakat harus melakukan pembelian yang normal saja, karena sebentar lagi stok dan harga Gas LPG di pasaran akan mulai stabil.

Hari Nugroho mengaku bahwa saat ini kuota Gas LPG di DKI Jakarta hanya sebesar 207.555 metrik ton, dan angka tersebut 15 persen lebih rendah dari usulan Pemerintah Provinsi Jakarta, yakni sebesar 433.934 metrik ton.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM Bersama dengan Perusahaan Listrik Negara/PLN sedang melakukan produksi kompor listrik secara massal.

Kementerian ESDM mengklaim bahwa konversi kompor gas ke kompor listrik adalah salah satu cara ampuh untuk mengurangi emisi dan kelangkaan stok gas dipasaran.

Kementerian ESDM juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera beralih menggunakan kompor listrik, pasalnya kompor listrik mempunyai banyak sekali keunggulan dan manfaat dibandingkan dengan kompor gas.

COMMENTS

Leave a Comment