- Prabowo Subianto Rencanakan Program Kesehatan Gratis, Berikut Penjelasannya
- Berikut Kriteria Menteri Kabinet Yang Akan Dipilih Oleh Prabowo Subianto
- Negara Indonesia Daftar Jadi Anggota CPTPP, Berikut Penjelasannya
- Salesforce Akui AI Bukan Jadi Penghalang Bagi Manusia, Tetapi Manjadi Partner Kerja
- Ketua DPP PDIP Berikan Jawaban Tentang PDIP Gabung Dengan KIM Atau Tidak
BI Mengajak Masyarakat Menanam Cabai Guna Mengendalikan Inflasi Daerah
Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, harga BBM Subsidi dan Nonsubsidi resmi mengalami kenaikkan harga sejak beberapa hari lalu.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikkan harga BBM tersebut.
Bahkan banyak mahasiswa dan masyarakat yang melakukan demo di gedung-gedung DPR.
Diketahui, dengan naiknya harga BBM tersebut, maka akan terjadi banyak inflasi di sejumlah daerah.
Pemerintah mengklaim bahwa kenaikkan harga BBM dipengaruhi karena banyak faktor, faktor utamanya yaitu karena harga minyak dunia yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengendalikan roda perekonomian.
Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meresmikan gerakan pengendalian inflasi pangan (GPIP) di Riau, pada Senin, 19 September 2022.
Doni Primanto Joewono, selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia, mengatakan bahwa Bank Indonesia akan mendukung penuh acara atau gerakan pengendalian inflasi di berbagai daerah termasuk di Provinsi Riau.
“Kami ingin men-support penuh acara seperti ini, keterjangkauan harga, harganya harus murah,” ujar Doni Primanto Joewono.
Selanjutnya, Doni Primanto Joewono juga mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan kenaikkan harga BBM.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Pemda untuk menggunakan 2 persen Dana Transfer Umum sebesar Rp2.17 triliun untuk bantuan angkutan umum, ojek online, dan nelayan.
Terkait kenaikan BBM, tentunya Pak Gubernur akan memberikan subsidi kepada transportasi,” ujar Doni Primanto Joewono.
Doni Primanto Joewono mengaku, pihak Bank Indonesia akan mendukung penuh gerakan menanam cabai di pekarangan rumah.
“Kami support di berbagai daerah, kami melakukan operasi pasar dan pasar murah, seperti di Sumut, Sumsel, Sumbar. Kita nantinya juga mendorong gerakan menanam cabai di pekarangan, ini yang sering kita sebut urban digital supaya bisa urban farming, kita support. Tentunya ini akan di-support dari hulu sampai hilir,” ujar Doni Primanto Joewono.
Harga Cabai dan Daging Ikut Naik
Diketahui, setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM, maka seminggu kemudian harga bahan pangan seperti cabai dan daging juga ikut naik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Ahmad Choirul Furqon.
“Dampak kenaikan harga BBM untuk awal saja sudah terlihat sekali. Baru berapa hari naik, harga daging ayam di wilayah Singaparna sudah mulai naik, harga cabai di Tasikmalaya sudah naik,” ujar Ahmad Choirul Furqon.
“Jangan sampai nanti ketika harga sembako sudah mulai naik malah saling menyalahkan. Pasalnya saling menyalahkan ini sudah pernah terjadi saat kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu,” sambungnya.
Ahmad Choirul Furqon berharap, semoga Bantuan Langsung Tunai yang diberikan pemerintah untuk masyarakat tidak bersifat seperti obat bius saja.
“Kami harap kenaikan harga BBM ini tidak hanya menguntungkan para importir migas dan menyengsarakan masyarakat, khususnya pedagang pasar,” tegas Ahmad Choirul Furqon.
Harga BBM Boleh Naik, Tapi Tidak Dengan Bahan Pangan
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kenaikkan harga BBM bisa menjadi bak buah simalakama buat kita semua.
“Jika dinaikkan, potensi efek dominonya sangat besar, berpotensi memukul daya beli masyarakat konsumen yang ditandai dengan tingginya inflasi,” ujar Tulus Abadi.
“Agar tidak jadi kedok menaikkan harga bahan pangan. Jangan jadikan kenaikan BBM sebagai aji mumpung menaikkan komoditas pangan dan lainnya tanpa kendali,” tutupnya.
Collect powerful items and become the ultimate champion! Lucky cola