- Heboh Zulkifli Hasan Bagikan 4 Ton Beras ke Masyarakat Pulau Sumba NTT
- Apakah Benar Sule Dipanggil Polisi Terkait Dugaan Promosi Judi Online?
- Otorita IKN Sebut Mulai Pekan Depan Swasta Akan Bangun Hotel dan Mall di IKN
- Berikut Penjelasan Mendag Terkait Naiknya Harga Beras di Pasaran
- Wakapolda Gelar Rasia 2 Pabrik di Tangerang Buntut Polusi Udara
Update Kondisi Terkini Pilot Susi Air Yang Disandera KKB Papua

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, beberapa bulan yang lalu, pesawat Susi Air sempat diserang dan dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Diketahui, pesawat Susi Air diserang dan dibakar saat pesawat tersebut tiba dan parkir dibandara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Badan pesawat Susi Air ludes terbakar hampir 80 persen, bersyukur semua penumpang pesawat selamat, namun nahas pilot pesawat Susi Air yang bernama Philip Mark Methrtens (37) berkebangsaan Selandia Baru dibawa kabur dan disandera oleh KKB Papua.
Sampai saat ini, TNI masih berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan dan membawa pulang pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Tetapi, baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan adanya sebuah video yang memperlihatkan kondisi terkini pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Video tersebut pertamakali dibagikan oleh Jubir Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom, Capten Philips menyampaikan kondisinya dalam keadaan baik. Meski sudah tiga bulan disandera ketika penyerangan KKB Papua terhadap pesawat Susi Air.
“Selamat siang hari ini hari senin tanggal 24 bulan april tahun 2023. Sekarang hampir 3 bulan dari waktu OPM menangkap saya di Paro,” ujar Philips Mark Methrtens.
Philips Mark Methrtens mengaku bahwa dirinya sangat baik-baik saja, dan selama menjadi sandera dirinya juga ikut makan, minum, dan tidur bersama KKB Papua.
“Saya masih hidup masih sehat saya makan yang baik minum yang baik. Saya tinggal di sini duduk bersama, istirahat bersama tidak ada masalah dengan saya,” ujar Philips Mark Methrtens.
Philips Mark Methrtens mengatakan, Indonesia tidak perlu menggunakan bom untuk membebaskan area KKB Papua, karena jika Indonesia membebaskan bom maka akan sangat bahaya bagi masyarakat sekitar dan dampak dari bom tersebut merusak alam.
“Indonesia lepas bom di daerah jadi tidak usah, kalau lepas bom itu bahaya buat orang-orang di sini,” ujar Philips Mark Methrtens.
Polda Papua Angkat Bicara
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dan membuat tim gabungan TNI-Polri untuk membebaskan Philips Mark Methrtens yang disandera oleh KKB Papua.
“Tim gabungan TNI-Polri masih kerja keras untuk menyelamatkan pilot. Kondisi kesehatan pilot menurun,” ujar Ignatius Benny Ady Prabowo.
“Terkait kesehatan pilot, TNI-Polri meminta segera pilot diserahkan,” sambungnya.
Tidak Pernah Memakai Bom
Satgas Operasi Damai Cartenz mengklaim bahwa pihak TNI-Polri tidak pernah menggunakan bom saat proses pencarian Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Donny Charles Go menegaskan bahwa TNI-Polri tidak dibekali bom saat proses pembebasan Pilot Susi Air.
“Anggota kami di lapangan tidak dibekali dengan senjata itu,” ujar Donny Charles.
Donny Charles menjelaskan bahwa kabar tentang pemakaian bom dalam proses pembebasan sandera pilot tersebut hanyalah propaganda yang dibuat KKB Papua untuk menyudutkan posisi petugas yang ada di lapangan.
“Itu bisa saja propaganda yang sengaja dihembuskan untuk menyudutkan aparat yang berada di lapangan,” tutup Donny Charles.