Presiden Joko Widodo Buka Soal 3 Periode

Berita Terkini – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan isu bahwa akan ada Penundaan Pemilu, jadi Presiden Joko Widodo juga akan menjabat 3 periode.

Banyak pihak yang mendukung, namun banyak juga pihak yang tidak setuju dengan penundaan pemilu tersebut.

Presiden Joko Widodo menanggapi aspirasi masyarkat bahwasannya banyak masyarakat yang ingin jika presiden menjabat 3 periode.

Presiden Joko Widodo mengatakan, isu atau teriakan-teriakan tersebut pasti ada dan saya sudah mendengarnya, namun, semua pihak harus tetap patuh kepada konstitusi yang ada.

“Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya,” ujar Presiden Joko Widodo.

Diketahui saat Presiden Joko Widodo melakukan blusukan di pasar rakyat Magelang, banyak masyarakat yang berteriak ingin presiden Joko Widodo menjabat 3 periode.

Bukan hanya itu, bahkan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APEDSI) juga turut mendukung dan akan mendeklarasikan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi 3 periode.

Surtawijaya, selaku Ketua Umum DPP APEDSI mengklaim bahwa pihaknya akan melakukan deklarasi perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo setelah Hari Raya Idul Fitri,

“Habis lebaran kami deklarasi. Teman-teman di bawah kan ini bukan cerita, ini fakta, siapa pun pemimpinnya, bukan basa-basi, diumumkan, dideklarasikan apa yang kita inginkan,” ujar Surtawijaya.

 

Dilarang

Surtawijaya mengatakan, aksi deklarasinya dengan para kepala desa itu justru dilarang oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

“Tadinya mau hari ini. Dilarang sama semua. Saya capek dilarang sono-sini. Tapi saya maklum. Paspampres lebih parah saya di depan, ‘Jangan cerita ini’,” ujar Surtawijaya.

Surtawijaya juga mengatakan bahwa deklarasi Presiden Joko Widodo untuk maju ke 3 periode tidak ada tekanan dari pihak manapun.

Jadi, Surtawijaya mengaku bahwa deklarasi ini murni dari aspirasi masyarakat dan kepala desa, karena Presiden Joko Widodo sudah peduli dan membangun desa.

“Enggak ada. mana ada kepala desa diarahin? Kita enggak mau ada yang urusan kayak gitu, tapi pure kan. Pure gini kepala desa jawara,” ujar Surtawijaya.

 

Mendukung Penundaan Pemilu

Muhaimin Iskandar atau yang biasa disebut dengan Cak Imin, selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga pernah menyinggung tentang penundaan pemilu 2024.

Cak Imin mengaku, bahwa dirinya setuju dengan penundaan pemilu pada tahun 2024, pasalnya Cak Imin telah mencari laporan langsung kepada pelaku UMKM, dan para pengusaha lainnya.

Menurut Cak Imin, jika penundaan pemilu dilakukan maka momentum perbaikan ekonomi akan segera membaik, dan tidak ada terjadinya freeze atau pembekuan ekonomi.

“Dari seluruh masukkan itu saya mengusulkan Pemilu 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” tutup Cak Imin.

COMMENTS

Leave a Comment