PPKM Level 3 Nataru Resmi Dibatalkan, Berikut Penjelasannya

Berita Terkini – Baru-baru ini pemerintah resmi mengumumkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada saat libur Nataru dibatalkan.

Sebelumnya pemerintah telah mengumumkan bahwa PPKM Level 3 akan diterapkan pada 24 Desember – 2 Januari 2022.

Jodi Mahardi, selaku Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, memang betul bahwa PPKM Level 3 Nataru akan di batalkan.

“Betul bahwa pemerintah tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru nanti. Namun kebijakan PPKM di masa Nataru akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing,” ujar Jodi Mahardi.

Mespikun sudah ada rencana untuk dibatalkan, tetapi pemerintah akan terus melihat perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Jodi Mahardi juga mengatakan bahwa pemerintah akan tetap mengantisipasi adanya lonjakan gelombang ketiga kasus Covid-19.

“Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti assesment situasi pandemik sesuai yang berlaku saat ini tetapi dengan tentunya beberapa pengetatan,” ujar Jodi Mahardi.

 

Mengapa PPKM Level 3 Dibatalkan ?

Alasan pemerintah membatalkan PPKM Level 3 saat libur Nataru yaitu karena, capaian vaksinasi dan herd immunity sudah tercapai lebih dari 50% penduduk Indonesia.

Diketahui capaian vaksinasi di pulau Jawa dan Bali sudah mencapai lebih dari 63% dari populasi penduduk Jawa dan Bali.

“Vaksinasi akan terus meningkat hingga saat ini mencapai 64% dan 60% untuk komposisi 1 dan 2 di Jawa Bali,” ujar Jodi Mahardi.

Jodi Mahardi mengatakan, kondisi ini sangat berbeda dengan lonjakan kasus Covid-19 saat lebaran lalu.

Saat lebaran lalu capaian vaksinasi masih sedikit bahkan kurang dari 50% penduduk Indonesia.

Berdasarkan laporan dari kemenkes, 50% masyarakat Indonesia sudah mempunyai antibodi yang dapat melawan virus Covid-19.

 

Penjelasan Dari Epidemiologi

Pandu Riono, selaku Epidemiologi dari Universitas Indonesia angkat bicara mengenai keputusan pemerintah membatalkan PPKM Level 3 saat libur Nataru.

Pandu Riono mengaku setuju dengan keputusan pemerintah, menurutnya PPKM Level 3 tidak perlu dilakukan.

“Ya itu kan usul saya, iyalah (menyambut positif), ngapain pakai PPKM,” ujar Pandu Riono.

Menurut Pandu Riono, pemerintah ingin menerapkan PPKM Level 3 itu hanya berlandaskan pada asumsi semata.

“Dasarnya enggak bisa karena kekhawatiran, ketakutan, mau mencegah gelombang ke-3. Enggak bisa, kan ada ketentuannya mau menaikkan-menurunkan level itu ada ketentuannya,” ujar Pandu Riono.

Oleh karena itu, jika ingin mencegah lonjakan pemerintah harus selalu mengevaluasi dan memantau daerah mana saja yang perlu ditangani lebih lanjut, bukan langsung menerapkan PPKM Level 3.

 

Kasus Covid-19 di Indonesia Sudah Menurun

Siti Nadia Tarmizi, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan, laju penularan Covid-19 di Indonesia sudah menurun drastis.

Berdasarkan data dari Kemenkes, dalam beberapa minggu ini hanya terdapat 8 sampai 10 kasus Covid-19.

Hal ini membuat kemenkes percaya bahwa laju penularan Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan.

“Kalau kita lihat laju penularan sangat rendah saat ini, tapi tetap harus waspada,” ujar Siti Nadia Tarmizi.

“Terlebih lagi varian Delta termasuk varian yang paling banyak beredar dan mendominasi jenis virus Sars-CoV-2 di negara kita,” sambungnya.

“Varian Delta telah bermutasi memiliki turunan sampai tidak setidak-tidaknya saat ini kita sudah mengidentifikasi ada 23 turunan dari varian tersebut.” sambungnya.

“Penting bahwa kita tidak boleh lengah untuk protokol kesehatan, tetap batasi mobilitas,” tutupnya.

Leave a Comment