Hati-Hati Penipuan Bank Semakin Marak dan Canggih, Berikut Penjelasannya

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini kasus penipuan perbankan semakin marak di Indonesia, dan ratusan ribu masyarakat telah menjadi korban atas kejahatan tersebut.

Berdasarkan data yang ada, maka dijelaskan bahwa saat ini telah terdapat 820.000 kasus penipuan perbankan di Indonesia, dan kasus penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai metode yang ada.

Diketahui, saat ini terdapat beberapa metode yang dilakukan oleh penipu untuk melancarkan aksi kejahatannya, beberapa metode tersebut meliputi phising, vishing, rekayasa sosial media, skimming, dan sebagainya.

Bahkan, pada periode ini, penipu telah melancarkan aksi kejatahannya dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang canggih atau Artificial Intelligence (AI).

Para penipu biasanya melakukan kejahatan penipuan perbankan dengan sasaran nasabah kelompok usia orang tua atau lansia, pasalmya mereka cenderung tidak terlalu paham tentang teknologi yang ada.

Banyak masyarakat yang resah akan aksi kejahatan tersebut, dan banyak masyarakat juga yang meminta pihak berwajib dan pihak perbankan untuk memperketat lagi privasi atau keamanan data nasabah.

Baru-baru ini, pihak Polda Metro Jaya telah berhasil membongkar kasus penipuan perbankan terbaru yang melibatkan manipulasi data nasabah dengan menggunakan kecerdasan buatan atau AI, termasuk melakukan cloning atau rekayasa video verifikasi wajah, dan sebagainya.

Kasus tersebut dapat terungkap karena adanya kejelian dan laporan dari salah satu karyawan perbankan yang mendeteksi anomali transaksi pengajuan pinjaman.

Kasus tersebut memperlihatkan bahwa betapa canggihnya metode penipuan yang digunakan oleh para pelaku, dan mereka bukan hanya mengirimkan SMS palsu saja, tetapi mereka bisa menggunakan teknologi kecerdasan buatan AI untuk mengelabui nasabah dan keamanan perbankan.

Polda Metro Jaya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menekan persetujuan atau kode apapun di SMS atau WA, melainkan kita harus selalu mengecek ke pihak perbankan secara langsung tentang kebenaran tersebut.

 

Modus Penipuan Perbankan

Tips Menghindari Penipuan Perbankan Melalui Media sosial - PAJAK.COM

Berikut terdapat beberapa penjelasan dan modus-modus penipuan perbankan yang sedang marak terjadi di Indonesia:

  1. Phising: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara mengirimkan sebuah pesan melalui Email/SMS/WA, dan mereka selalu mengatasnamakan pihak bank, pesan tersebut berisi sebuah link atau tautan yang dapat mengambil informasi data pribadi milik korban.
  2. Vishing: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara menelpon korban dan penipu menyamar sebagai pihak perbankan yang meminta informasi pribadi dari korban.
  3. Skimming: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara memasang alat pada mesin ATM dan alat tersebut berfungsi untuk membaca nomor PIN dan informasi atau data pribadi korban.
  4. Undian atau Hadiah: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara mengiming-imingi korban tentang hadiah atau undian, dan pada akhirnya korban diminta untuk memberikan informasi data pribadinya kepada penipu.
  5. Wi-Fi Publik: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara menjebol server atau jaringan Wi-Fi publik untuk mendapatkan informasi pribadi dari korban.
  6. Manipulasi Dengan AI: Penipu melakukan aksi kejahatan dengan cara melakukan cloning atau pemalsuan video verifikasi wajah untuk mendapatkan kredit dari pihak perbankan dengan atas nama korban.

 

Penjelasan Pihak Polda Metro Jaya

Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary: Mohon kerja samanya - ANTARA News

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk memperketat lagi keamanan dan privasi data pribadi nasabah.

Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, teknologi sudah semakin canggih, dan para hacker atau peretas juga semakin paham dalam menggunakan teknologi, oleh karena itu, kita harus pintar menjaga data pribadi kita masing-masing.

Ade Ary Syam Indradi menghimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa menjadi korban penipuan perbankan, maka korban tersebut harus segera melakukan laporan ke pihak perbankan terkait dan pihak berwenang.

Menurut Ade Ary Syam Indradi, saat ini tidak ada kejahatan yang sempurna, dan sepandai-pandainya pelaku bersembunyi, pasti akan tertangkap juga.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan pada Rabu, 12 Maret 2025.

COMMENTS

Leave a Comment