- Hadirnya IKN Nusantara Berikan Dampak Positif Terhadap Koperasi dan UMKM di Kaltim
- Presiden Joko Widodo Akui Belum Dapat Tiket Bola Indonesia vc Argentina
- Presiden Joko Widodo Izinkan Reklamasi Laut
- Dirjen Bea Cukai Sebut Tarif Rokok Akan Naik Jelang Pemilu 2024 Mendatang
- Sejarah Peristiwa Pertempuran Bojong Kokosan
Ditemukan Pasien Omicron Pertama di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Berita Terkini – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kabar adanya pasien Omicron pertama di Indonesia.
Budi Gunadi, selaku Menteri Kesehatan mengatakan, ditemukan adanya kasus Covid-19 varian Omicron yang masuk ke Indonesia.
Pasien tersebut baru terdeteksi pada Rabu, 15 Desember 2021.
“Saya ingin menginformasikan informasi terbaru, Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021,” ujar Budi Gunadi.
Pasien tersebut merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet yang mempunyai nama berinisial N.
Diketahui N juga tidak melakukan perjalanan ke luar negeri sama sekali.
Sebelumnya N pernah melakukan tes PCR pada 8 Desember 2021, pemeriksaan diselenggarakan oleh berenis whole genome sequencing (WSG).
Budi Gunadi mengatakan, hal ini menjadi peringatan penting bagi semua warga Indonesia.
Budi Gunadi juga mengatakan bahwa untuk saat ini jangan berpergian ke luar negeri terlebih dahulu.
Bukan hanya itu, Budi Gunadi juga menegaskan bahwa kita harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri,” ujar Budi Gunadi.
Wisma Atlet Lockdown 7 Hari
Letnan Jenderal Suharyanto, selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, sebagian tower di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran akan di lockdown.
Suharyanto mengatakan, lockdown disejumlah tower Wisma Atlet akan dilakukan hingga sepekan kedepan.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya varian Omicron.
“RSDC Wisma Atlet diisolasi sampai 7 hari ke depan, ini sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan Varian Omicron,” ujar Suharyanto.
“Pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus penularan di area rumah sakit darurat Covid-19 tersebut,” sambungnya.
Suharyanto juga mengatakan bahwa lockdown dilaksanakan berdasarkan rapat yang telah diputuskan bersama dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19.
“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” ujar Suharyanto.
Masyarakat Jangan Panik
Melihat hal tersebut, Presiden Joko Widodo ikut angkat bicara mengenai adanya varian Omicron pertama di Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, masyarakat diminta untuk tidak panik yang berlebih.
“Waspada penting, tapi jangan membuat panik,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa belajar dari negara lain yang sudah terjangkit varian Omicron, varian ini tidak menunjukan gejala atau bahkan membahayakan nyawa penderita.
“Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah divaksin,” ujar Presiden Joko Widodo.
Bukan hanya itu, Presiden Joko Widodo juga meminta semua masyarakat agar segera divaksin dosis lengkap, dan meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih jenis vaksin.
Seperti yang kita tahu, semua jenis vaksin terbukti aman dan halal.
“Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan vaksin agar segera mendatangi faskes agar mendapat vaksin, meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, tapi jangan kendor,” ujar Presiden Joko Widodo.