- Update Terkini Ponpes Al Khoziny: Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 49 Orang
- Infografis Robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny
- Ilmuan Dunia Manfaatkan AI Untuk Ciptakan Virus Pembasmi Bakteri
- Kabareskrim Polri Tetapkan 959 Tersangka Kerusuhan Demo Ricuh DPR
- Kemenkeu Purbaya Kaget Dengan Tingginya Tarif Cukai Rokok di Indonesia
Update Terkini Ponpes Al Khoziny: Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 49 Orang

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini warganet sedang dihebohkan dengan kabar robohnya bangunan empat lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur roboh.
Sebagai informasi bahwa peristiwa robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 14.40 WIB, dan pada saat itu terdapat ratusan santri yang sedang melakukan salat Ashar berjemaah.
Berdasarkan pengakuan dari salah satu Wahid yakni santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khozin, maka dijelaskan bahwa pada saat masuk ke rakaat kedua gedung musala mulai bergoncang, dan selang beberapa menit goncangan tersebut semakin kuat dan akhirnya roboh di beberapa bagian.
Saat gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny mulai bergoncang dengan sangat kuat, pada saat itu juga para santri mulai lari berceceran untuk menyelamatkan dirinya masing-masing, namun nahas, terdapat beberapa santri yang tidak berhasil lari menyelamatkan diri dan mereka masih terjebak di balik reruntuhan gedung.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, tim gabungan dan para relawan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan evakuasi terhadap para korban (santri) yang masih terjebak di dalam bangunan yang runtuh tersebut.
Abdul Muhari menjelaskan, proses evakuasi berjalan dengan sangat panjang hingga berhari-hari, bahkan sampai hari ini diperkirakaan masih ada beberapa korban yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Menurut, Abdul Muhari, proses evakuasi harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, dan pihaknya juga tidak bisa menggunakan alat berat untuk melakukan evakuasi karena mengingat lagi getaran yang dihasilkan alat berat dapat memperburuk keadaan para santri.
Abdul Muhari menjelaskan, pada hari ini, tim gabungan telah melakukan proses pembersihan tempat kejadian perkara (TKP) Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Proses pembersihan telah berhasil berjalan hingga 80 persen dari total material reruntuhan, dalam proses pembersihan tersebut, tim gabungan berhasil mengevakuasi para korban yang meninggal dunia, sehingga total keseluruhan korban meninggal dunia bertambah menjadi 49 orang.
Abdul Muhari mengaku bahwa prioritas utama dari proses pembersihan yakni mengangkat puing-puing reruntuhan agar memudahkan tim pencarian dan pertolongan (SAR) menemukan jenazah para korban.
Disisi lain, Abdul Muhari juga menjelaskan bahwa sepanjang Minggu, 5 Oktober 2025, hingga Senin, 6 Oktober 2025, 24 jenazah ditemukan, termasuk empat potongan tubuh manusia, dan data ini menambah akumulasi korban meninggal dunia menjadi 49 orang, sedangkan jumlah bagian tubuh yang ditemukan menjadi lima potongan.
Berdasarkan laporan dari pihak lapangan, maka dijelaskan bahwa seluruh jenazah dan bagian tubuh yang berhasil ditemukan oleh tim SAR akan dibawa dan dievakuasi lebih lanjut ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi para korban oleh tim Desaster Victim Identification (DVI).
Sampai saat ini jumlah korban yang masih dalam status pencarian telah menyusut menjadi 14 orang, dan sampai malam ini tim SAR gabungan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencari para korban yang masih hilang.
Terhambat Gedung Lama
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, lamanya proses evakuasi para korban juga dipengaruhi oleh adanya kondisi gedung lama yang ada disebelah Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Abdul Muhari menjelaskan, Tim Sar tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, karena harus melakukan perhitungan yang matang terkait kondisi gedung sebelah Ponpes yang sudah lama dan pondasinya juga sudah terlihat miring.
Abdul Muhari mengaku bahwa untuk meminimalkan risiko dari proses evakuasi korban, sejumlah pihak terkait seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga turut dikerahkan ke TKP untuk memberikan tanggapan serta rekomendasi teknis yang mumpuni dari hasil kajian yang dilakukan.
Menurut Abdul Muhari, saat ini Tim Sar masih berfokus terhadap pembersihan gedung sektor selatan, dan jika di sektor selatan seluruh korban telah berhasil ditemukan, maka barulah mereka pindah untuk melakukan pembersihan ke seluruh sektor.
Disisi lain, Abdul Muhari juga meminta dukungan doa kepada seluruh pihak agar pencarian para korban yang hilang dapat berjalan dengan lancar, dan para korban yang hilang dapat segera ditemukan dan dievakuasi.
Tanggapan Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto mengatakan, dirinya turut prihatin dan berduka sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Presiden Prabowo Subianto telah meminta Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar untuk melakukan investigasi terkait kelayakan struktur dan kekuatan bangunan di seluruh pondok pesantren di Indonesia, agar hal serupa tidak akan terjadi lagi.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengaku bahwa Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah pusat akan melakukan pemantauan secara langsung terkait proses pemeriksaan kelayakan srtuktur dan kekuatan bangunan di seluruh pondok pesantren yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh pondok pesantren melakukan pendataan ulang guna memastikan tentang keamanan dari sisi bangunan dan struktur pondasi yang ada.