- Heboh Menhub Siapkan Puluhan Ribu Tiket Mudik Gratis Menjelang Libur Nataru
- Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Paripurna Hari Ini, Berikut Penjelasannya
- Heboh Harga Tiket Pesawat Turun 10% Saat Libur Nataru
- Presiden Prabowo Subianto Resmikan Pilkada Sebagai Hari Libur Nasional
- Wamen ESDM Akui Indonesia Masih Sangat Bergantung Terhadap Batu Bara
Syarat Kacamata yang Aman untuk Melihat Gerhana Matahari
Beritaterkini.biz – Fenomena Gerhana matahari Total (GMT) yang akan melalui sejumlah daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa di Indonesia pada tanggal 9 Maret nanti tidak bisa dilewatkan begitu saja. Pemakaian kacamata hitam dikatakan dapat melindungi mata dari dampak sinar ultraviolet. Lalu kacamata bagaimana yang aman?
Menanggapi persoalan itu, ahli mata dari jakarta Eye Center, dr Soefiandi Soedarman, SpM menyatakan kacamata yang aman dipakaikan untuk memandang Gerhana Matahari setidaknya mempunyai proteksi 100-400 nanometer.
‘Yang dicemaskan ketika memandang Gerhana Matahari ialah pada saat dia bergeser Untuk itu, kita perlu kacamata hitam yang memberikan perlindungan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nm.” ucap Soefiandi.
Berdasarkan Soefiandi, mata manusia bisa melihat cahaya yang mempunyai panjang gelombang 400-700 nm. Kita tidak mampu melihatnya karena sinar infra merah.
“Jadi tidak berbahaya apabila kita telah memakaikan kacamata hitam yang tepat. CUma saja untuk melihat gerhana parsial sebisa mungkin pakai kacamata anti UV ini sebelum dan sesaat setelah bulan bergeser menutupi matahari untuk menjaga mata dari energi cahaya yang besar.” tutur Soefiandi.