Presiden Joko Widodo Tegaskan Tak Ada Politik Identitas di Pemilu 2024

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, pada tahun depan kita akan memasuki pesta politik yaitu Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Banyak masyarakat dan para tokoh politik serta partai yang telah mempersiapkan anggotannya untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.

Saat ini telah ada beberapa partai yang melakukan promosi dan pendekatan kepada masyarakat agar mempunyai banyak suara dan dukungan saat Pilpres nanti.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Pemilu 2024 nanti sudah bersih dan tidak ada lagi yang menggunakan politik identitas.

Presiden Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan Jokowi juga menegaskan bahwa politik identitas bukanlah hal yang tepat untuk meraih kemenangan.

Diketahui, politik identitas merupakan sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.

Ada beberapa oknum yang menggunakanp politik identitas untuk mendulang suara-suara dalam pemilihan demokrasi.

Presiden Joko Widodo mengaku bahwa saat ini sudah bukan eranya politik identitas, tetapi saat ini eranya politik saling mengadu ide dan adu program.

“Saya selalu titip jangan gunakan politik identitas. Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide,” ujar Presiden Joko Widodo.

 

Setuju Dengan Pendapat Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza

Luhut Beda Suara soal Penundaan Pemilu, Jokowi Dinilai Perlu Sampaikan Sikap Final Pemerintah

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra pernah mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan ada di atas segalanya, sehingga tidak boleh mengorbankan kepentingan bangsa dan juga negara.

Presiden Joko Widodo mengaku bahwa sangat setuju dengan pernyataan Yusril Ihza Mahendra tersebut.

“Saya setuju Prof Yusril, jangan mengorbankan kepentingan bangsa untuk kepentingan pribadi dan partai dan yang lainnya,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo berharap agar sosok pemenang pada Pemilu 2024 nanti didapatkan dengan cara yang baik dan sportif serta dapat mensejahterahkan masyarakat.

“Mari kita bersama, kalau menang menanglah dengan intelek, dengan santun dan kalau ingin menang, menanglah dengan cara yang bersahabat,” ujar Presiden Joko Widodo.

 

Harus Diwaspadai

Dijagokan Jadi Sekjen PBNU, Juri Ardiantoro: Banyak yang Lebih Pantas

Juri Ardiantoro, selaku Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan menyatakan bahwa politik identitas merupakan salah satu isu politik dan harus diwaspadai serta dihindari.

Juri Ardiantoro juga mengatakan bahwa terlebih lagi saat ini teknologi cukup canggih banyak informasi yang dapat menyebar dengan cepat di sosial media.

Oleh karena itu, kita semua wajib mewaspadai dan menghindari jika adanya unsur politik identitas di sosial media kita.

“Politik identitas masih menjadi isu strategis yang harus diwaspadai oleh seluruh pemangku kepentingan Pemilu,” ujar Juri Ardiantoro.

“Memang sekarang yang perlu diwaspadai adalah keterbelahan masyarakat yang tajam akibat politik identitas, terutama saat ini perkembangan teknologi informasi dan penggunaan media sosial sangat pesat,” sambungnya.

Juri Ardiantoro menjelaskan bahwa politik identitas mempunyai maksud yaitu identitas seseorang tidak boleh disalahgunakan dan dipakai sebagai instrumen politik kebencian yang bisa memunculkan potensi polarisasi di masyarakat.

Selanjutnya, Juri Ardiantoro berharap agar politik identitas seharusnya diperlukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Kita perlu detailkan bahwa yang dimaksud adalah identitas yang merusak atau identitas yang dipakai untuk politik kebencian. Harusnya identitas untuk memperkuat persatuan, dan bukan untuk politik pecah belah,” tutup Juri Ardiantoro.

COMMENTS

Leave a Comment