- Hadirnya IKN Nusantara Berikan Dampak Positif Terhadap Koperasi dan UMKM di Kaltim
- Presiden Joko Widodo Akui Belum Dapat Tiket Bola Indonesia vc Argentina
- Presiden Joko Widodo Izinkan Reklamasi Laut
- Dirjen Bea Cukai Sebut Tarif Rokok Akan Naik Jelang Pemilu 2024 Mendatang
- Sejarah Peristiwa Pertempuran Bojong Kokosan
Pemerintah Imbau Vaksinasi Booster Covid-19 Untuk Pemudik, Guna Mencegah Adanya Lonjakan

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, dalam satu minggu kedepan kita akan menyambut hari raya idul fitri.
Sebelum tiba hari raya idul fitri, maka akan banyak masyarakat yang melakukan mudik atau pulang ke kampung halamnnya masing-masing.
Pemerintah juga sudah memprediksi akan ada 80 juta lebih orang yang akan melakukan mudik lebaran tahun ini.
Pemerintah sudah memberikan izin kepada semua masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik lebaran.
Namun, masyarakat juga harus tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah juga sudah menyiapkan Posko Vaksinasi Covid-19 di simpul transportasi dan titik-titik arus mudik lebaran 2022.
Pemerintah menghimbau dan sangat menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster Covid-19 jauh-jauh hari sebelum melakukan mudik.
Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan, vaksinasi booster Covid-19 yang dilakukan sebelum mudik justru dapat membentuk antibodi yang kuat dan dapat melindungi diri sendiri dan sanak saudara.
“Pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi (booster) jauh-jauh hari sebelum keberangkatan (mudik), dengan harapan antibodi dapat terbentuk secara sempurna,” ujar Wiku Adisasmito.
Wiku Adisasmito mengatakan, jika semua pemudik melakukan vaksinasi booster Covid-19 maka akan terbentuk antibodi disuatu daerah tersebut.
“Bahkan termasuk bagi orang yang sudah pernah tertular, vaksinasi tetap harus dilakukan mengingat hasil penelitian dan rilis organisasi dunia, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyatakan potensi tertular kembali yang lebih besar pada orang yang pernah tertular dan tidak divaksin,” ujar Wiku Adisasmito.
Posko Vakinasi Covid-19
Pemerintah telah menyiapkan sejumalh posko diberbagai titik arus mudik lebaran 2022.
Guna mencegah antrean panjang dan padatnya masyarakat yang antusias untuk vaksinasi Covid-19, maka pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah dan peraturan yang ketat.
“Saat ini, Kementerian Perhubungan dan Polri sedang melakukan harmonisasi bersama dengan jajaran kementerian dan lembaga lain untuk menyusun modifikasi alur perjalanan yang akan diterapkan demi mencegah penumpukan penumpang,” ujar Wiku Adisasmito.
“Salah satunya, ialah menyediakan pos vaksinasi yang cukup dan merata di titik-titik strategis. Mohon untuk menunggu hasil keputusan detailnya dan segera akan kami sampaikan kepada masyarakat.” sambungnya.
Bagi masyarakat usia diatas 18 tahun yang akan melakukan vaksin booster Covid-19, maka pemerintah menganjurkan untuk melakukan random chech terlebih dahulu.
Pemeriksaan tersebut ialah riwayat tertular maupun sertifikat vaksinasi Covid-19 di aplikasi PeduliLindungi, dan harus dipastikan jika orang tersebut layak untuk berpergian.
Selanjutnya, untuk anak-anak yang usianya masih dibawah 18 tahun, hanya diwajibkan untuk check-in saja tanpa harus melakukan vakson booster Covid-19.
Wiku Adisasmito mengatakan, setelah divaksin booster Covid-19, maka tidak akan langsung antibodi dapat terbentuk.
Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa antibodi dapat terbentuk setelah 1-2 minggu vaksin Covid-19.
“Perlu menjadi perhatian bahwa setelah divaksin, imunitas tidak bisa serta merta terbentuk secara instan. Para ahli imunologi sepakat proses pembentukan antibodi dalam tubuh rata-rata memakan waktu 1-2 minggu setelah penyuntikan,”
“Dengan penjelasan tersebut, seharusnya menjadi penyemangat masyarakat untuk segera divaksin dosis penuh dan booster. Agar semakin siap beraktivitas dalam kondisi sehat secara optimal.” sambungnya.
“Namun, untuk saat ini, mengingat masih terbatasnya laporan uji coba vaksinasi pada anak di bawah 6 tahun dan vaksinasi booster pada anak secara umum (di bawah 18 tahun), maka Pemerintah akan berfokus pada pencapaian target vaksinasi pada kelompok rentan seperti lansia,” tutupnya.
Wajib Menunjukan Sertifikat Vaksin
Wiku Adisasmito mengatakan, semua pemudik yang mengunakan transportasi umum diwajibkan untuk menunjukan sertifikat vaksin minimal dosis 2.
Wiku Adisasmito menegaskan, ia meminta kepada semua pemudik untuk bersikap jujur, jadi jika memang dirinya sakit lebih baik tidak usah melakukan mudik.
“Dan kepada pemudik diingatkan bersikap jujur, yaitu dengan tidak bepergian jika sakit. Lalu, jika melakukan perjalanan agar disiplin mematuhi aturan yang ditetapkan penyedia jasa layanan transportasi, dan menunjukkan dokumen perjalanan yang benar dan resmi,” ujar Wiku Adisasmito.
“Masyarakat kami minta agar selalu dan terus menerus patuh dan disiplin menjalan protokol kesehatan.” tutupnya.