- Tanggapan Bank BRI Tentang Kebijakan Penghapusan Hutang Petani dan Nelayan Oleh Presiden Prabowo Subianto
- Berikut Janji Ridwan Kamil Jika Berhasil Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Presiden Prabowo Subianto Siap Keluarkan Menteri Yang Tidak Mendukung Program Makan Siang Bergizi Gratis
- Presiden Prabowo Subianto Umumkan Daftar Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
- Berikut Daftar 49 Nama Calon Menteri di Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pasien Serangan Jantung Perlu Mengecek Riwayat Kanker, Mengapa Demikian?
Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Pengobatan untuk penderita serangan jantung ternyata memerlukan pemeriksaan ada tidaknya riwayat mereka menderita kanker, menurut studi dalam jurnal Acute Cardiovascular Care.
Studi ini dilakukan berdasarkan temuan pada lebih dari 35.000 pasien serangan jantung yang berisiko lebih tinggi meninggal di rumah sakit karena sebelumnya menderita kanker.
Hal tersebut dikarenakan mereka cenderung tidak menerima obat dan inervensi yang direkomendasikan oleh dokter.
“Sudah diketahui bahwa pasien kanker mungkin mempunyai peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebagai hasil pengobatan mereka,” ucap Dr.Dragana Radovanovic, kepala AMIS Plus Data Center di Zurich, Swiss.
“Akan tetapi, di sisi lain, sedikit yang diketahui mengenai pengobatan dan hasil pasien kanker yang mempunyai infark miokard akut,” lanjut dia.
Studi yang dilakukan pada 2002 dan pertengahan tahun 2015 dan melibatkan sebanyak 35.000 pasien yang terdaftar dalam infark miokard akut di Swiss (AMIS Plus).
Dalam jumlah tersebut, terdapat sebanyak 1981 atau 5,6 persen mempunyai riwayat kanker.
Tim peneliti membandingkan proporsi pasien di masing-masing kelompok yang mendapat terapi obat langsung spesifik untuk infark miokard akut, dan intervensi koroner perkutan (PCI) untuk membuka arteri yang tersumbat.
Dari penelitian tersebut peneliti menemukan, pasien yang mempunyai riwayat kanker cenderung mengalami komplikasi saat berada di rumah sakit.
Pasien mempunyai kemungkinan 44 persen mengalami guncangan kardiogenik yang lebih tinggi, pendarahan 47 persen lebih tinggi, dan 67 persen lebih besar mengalami gagal jantung ketimbang dengan mereka yang tidak mempunyai riwayat kanker.
( Berita Terkini )