- Tanggapan Bank BRI Tentang Kebijakan Penghapusan Hutang Petani dan Nelayan Oleh Presiden Prabowo Subianto
- Berikut Janji Ridwan Kamil Jika Berhasil Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Presiden Prabowo Subianto Siap Keluarkan Menteri Yang Tidak Mendukung Program Makan Siang Bergizi Gratis
- Presiden Prabowo Subianto Umumkan Daftar Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
- Berikut Daftar 49 Nama Calon Menteri di Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pahami Efek Samping Yang Berbahaya Dari Antidepresan
Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Obat antidrepesan dapat dibilang masuk kedalam obar keras sehingga penggunaannya harus dibawah kontrol dokter. Akan tetapi, beberapa jenis obat diketahui bisa di beli di toko obat secara bebas. Jika mengonsumsinya dengan sembarangan, obat ini dapat menimbulkan efel samping yang fatal.
Obat antidepresan pada umumnya diresepkan dokter untuk mengobati gejala gangguan terhadap depresi. Pasien gangguan cemas dan depresi pada dasarnya memang dapat mengendalikan keluhan yang dialaminya setelah mengonsumsi obat tersebut.
Namun, mengonsumsi antidepresan bukannya tidak ada efek samping. Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh tim dari McMaster University, Kanada, diketahui bahwa konsumsi antidepresan dapat meningkatkan risiko kematian hingga 33 persen.
Konsumsi antidepresan dapat mencegah beberapa organ utama untuk berfungsi dengan optimal, menghambat penyerapan serotoni, bahan kimia vital yang dipakai oleh jantung, ginjal, paru-paru dan hati dari alirah darah tubuh.
“Seharusnya tidak mengonsumsi obat-obatan antridepresan tanpa mengetahui dengan baik bagaimana mereka berinteraksi dengan tubuh,” ungkap Paul Andrews, associate professor at McMaster yang memimpin penelitian ini.
Para peneliti menarik data ratusan ribu orang untuk mendapatkan hasil tersebut. Mereka juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi antidepresan 14 persen lebih tinggi beresiko mempunyai masalah kardiovaskular, seperti halnya stroke dan serangan jantung.
Hasil tersebut diberitahukan di jurnal Psychotherapy and Psychosomatics. Studi McMaster meruntuhkan pemikiran bahwa antidepresan dapat menyelamatkan jiwa dengan mengurangi gejalan depresi.
Studi tersebut juga menemukan antidepresan tidak berbahaya bagi orang yang mempunyai penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan diabetes.
( Berita Terkini )