- Investor Asing Turut Danai Program 3 Juta Rumah Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Heboh Baim Wong Serahkan 82 Bukti dan 3 Saksi Kepada Pihak Pengadilan Terkait Sidang Perceraian Dengan Paula Verhoeven
- Presiden Prabowo Subianto Sebut Negara Jepang Akan Berpartisipasi Dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis di Indonesia
- Presiden Prabowo Ingin Tanah Sitaan Korupsi Dialokasikan Untuk Perumahan Rumah Rakyat
- Ketua PSSI Erick Thohir Resmi Umumkan Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong
Korea Utara Mengatakan Pidato Yang Disampaikan Trump Seperti Anjing Menggongong
Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho mengungkapkan bahwa pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai ‘gonggongan anjing.
“Ada pepatah yang mengatakan bahwa biarlah anjing menggonggong, khafilah tetap berlalu,” ucap Ri Yong-ho kepada wartawan di dekat markas besar PBB di New York.
Pernyataan Ri Yong-ho, merupakan pernyataan resmi pertama Korut dalam menanggapi pidato yang disampaikan Trump.
“Jika (Trump) berpikir dia akan membuat kami goyang dengan gonggongan anjingnya, dia jelas cuma bermimpi di siang bolong,” ucap Ri.
Ri menanggapi pidato yang disampaikan Trump pada Sidang Umum PBB, Rabu (20/9/2017). Dalam pidatonya, Trump mengatakan akan menghancurkan Korea Utara secara total jika negara itu terus mengancam Amerika dan sekutunya.
Korea Utara terus menjalankan program senjata nuklirnya meskipun saat ini PBB telah memberikan sanksi keras kepada Korut.
Di mimbar PBB, Trump mengungkapkan bahwa pempimpin Korea Utara Kim Jong-Un sebagai lelaki pembuat roket.
“Si lelaki pembuat roket itu sedang melakukan misi bunuh diri yang akan membinasakan dirinya dan rezimnya sendiri,” ucap Trump.
Saat Ri ditanya bagaimana tanggapannya mengenai pernyataan yang disampaikan oleh Trump yang mengatakan bahwa im Jon-un adalah manusia roket, Ri menjawab, “Saya berduka pada segala masalah yang dihadapinya (Trump).”
Ri akan menyampaikan pidatonya di PBB pada Jumat (22/09/2017).
Beberapa pakar mengungkapkan, Korea Utara sangat pesat dalam mengembangkan rudal jarak jauh dan juga program nuklirnya.
Pada 2 September lalu, negara di Asia Timur itu bahkan sudah melakukan tes nuklir keenamnya sekaligus uji coba terbesarnya.
Setelah beberapa hari kemudian, PBB langsung menjatuhkan sanksi kepada negara itu dengan membatasi impor minyak Korea dan melarang Korut untuk mengekspor tekstilnya.
Sanksi tersebut diharapkan dapat membuat Korut kehabisan bahan bakar dan pemasukan untuk program uji coba senjata nuklirnya.
( Berita Terkini )