- Prabowo Subianto Rencanakan Program Kesehatan Gratis, Berikut Penjelasannya
- Berikut Kriteria Menteri Kabinet Yang Akan Dipilih Oleh Prabowo Subianto
- Negara Indonesia Daftar Jadi Anggota CPTPP, Berikut Penjelasannya
- Salesforce Akui AI Bukan Jadi Penghalang Bagi Manusia, Tetapi Manjadi Partner Kerja
- Ketua DPP PDIP Berikan Jawaban Tentang PDIP Gabung Dengan KIM Atau Tidak
Ahok Akan Beri Uang 100 Juta Perbulan Kepada Sekda DKI
Beritaterkini.biz – Berita Terkini – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebutkan sering berikan duit operasional Rp 100 juta pada Sekda DKI Saefullah. Duit itu seyogyanya dipakai untuk kesejahteraan warga Ibu Kota.
Walau demikian terakhir Ahok mengira duit itu jadi dipakai untuk hal-hal lain oleh Bang Ipul, sapaan akrab Saefullah. Ahok berprasangka buruk duit beberapa ratus juta itu dipakai untuk bikin website pribadinya.
” Saya kasih duit buat Pak Saefullah, ‘Ini saya kasih duit anda Rp 100 juta ya tiap-tiap bulan. agar ada duit ke orang-orang’. Ingin digunakan untuk bangun (website) kampanye gubernur juga bisa, Pak. Benar kok. Tidak lama nampak situs Bang Ipul, ” tutur Ahok
” Saya katakan sama dia, sepanjang dia masihlah kasih sinyal tangan surat dengan benar juga tidak apa-apa kok. Ingin maju lawan saya juga tidak permasalahan. Itu prinsip saya, makin banyak yang ingin jadi gubernur semakin bagus. Orang DKI ingin dengarkan, ” sambungnya.
Menyikapi pernyataan Ahok itu, Bang Ipul juga mulai bicara. Ia mengakui memanglah terima duit Rp 100 juta dari Ahok tiap-tiap bulannya sepanjang satu tahun paling akhir untuk kepentingan menghadiri pernikahan atau acara-acara warga. Tetapi Bang Ipul dengan tegas menyanggah duit itu dipakai untuk bikin website untuk kebutuhan kampanyenya menyambut Pilgub DKI 2017.
” (Duit) Itu kebijakan Gubernur, Sekda diberi operasional Rp 100 juta setiap bulan. yang kurang lebih baru jalan satu tahun. Anggarannya dari operasional Gubernur buat kondangan dan sebagainya, yang utama dilaporkan. Dahulu tuh sama Pak Bambang (Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana-red) di tanya, berapakah uang sih wali kota buat kondangan dan sebagainya? Ya sekitaran Rp 40-50 jutalah Pak, gitu, ” kata Bang Ipul waktu di konfirmasi wartawan di lapangan IRTI Monas,
” Nah bila masalah kampanye, saya bantah. Bila kampanye itu kan orang yang telah positif mencalonkan dianya sebagai gubernur atau wagub. Saya tidak pernah mengkampanyekan diri saya untuk jadi gubernur atau wagub. Yang saya lakukan, bila Sekda diundang mewakili gubernur atau wagub menghadiri acara apapun, saya kan mesti kasih sambutan. Dalam sambutan saya itu salah nya ialah program Pemprov DKI, jadi sekalipun tidak ada arena kampanye, ” tegasnya.
Untuk Bang Ipul, bila dianya betul-betul kampanye jadi telah terang tidak mematuhi sumpahnya sebagai pengabdi negara dengan kata lain PNS. Hingga dianya menyanggah tudingan Ahok yang menyebutkan duit itu benar dipakai untuk kepentingan kampanye lewat website pribadinya.
Terkecuali masalah duit Rp 100 juta, Ahok sempat juga menyinggung tingkah laku Bang Ipul yang sering berbalik 180 derajat di satu group WhatsApp waktu saat kampanye Pilgub 2012 lantas. Dimana saat itu, kata Ahok, gosip SARA begitu kencang untuk menjatuhkan Ahok.
Group WhatsApp itu anggotanya terbagi dalam beragam petinggi DKI. Sebagian salah satunya wali kota serta camat beserta istri-istrinya. Beberapa besar isi perbincangan dalam chat di group itu, menurut Ahok, begitu tak etis lantaran memohon tidak untuk pilih pasangan yang satu namun yang lain dalam Pilgub 2012.
Bang Ipul juga mengklarifikasi statemen Ahok itu. Dia menerangkan dianya tak pernah punya maksud menjelek-jelekkan terlebih menyebar black campaign di belakang Ahok. Ia mengakui saat itu tak mengetahui pasangan calon Jokowi-Ahok yang maju dalam Pilgub 2012.
” Masalah kampanye negatif saya tidak tahu. Bila saya terasa dahulu cocok jadi wali kota, saya melakukan beberapa pekerjaan saya. Dahulu ada service terpadu malam hari, saya tidak tahu deh. Tidak tahu deh bila ada rekamannya. Saya tidak tahu omongan saya direkam atau bagaimana, ” kata dia.
Waktu di tanya selanjutnya, Bang Ipul mengakui lupa pernah menyampaikan apa sajakah di group itu. Ia juga menyatakan kalau dianya sebagai PNS netral, tak mensupport satu diantara calon gubernur termasuk juga Fauzi Bowo (Foke) -Nachrowi Ramli atau pasangan lain.
” PNS kan mesti netral. Dahulu saya tidak kenal Pak Jokowi sama Pak Ahok, sekalipun tidak kenal. Saya juga saat Pak Foke kalah, saya juga telah siap-siap paling 3 bulan. saya ditukar. Saya telah siap-siap ditukar. Namun nyatanya Pak Jokowi serta Ahok (cocok menang) memikirkan beda, saya dipertahankan jadi wali kota diamanatkan untuk menertibkan Tanah Abang serta Latuharhari. Eh saya tidak tahu diminta turut seleksi Sekda, lalu jadi Sekda, ” urai Bang Ipul.
( Berita Terkini )