- Heboh Menhub Siapkan Puluhan Ribu Tiket Mudik Gratis Menjelang Libur Nataru
- Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Paripurna Hari Ini, Berikut Penjelasannya
- Heboh Harga Tiket Pesawat Turun 10% Saat Libur Nataru
- Presiden Prabowo Subianto Resmikan Pilkada Sebagai Hari Libur Nasional
- Wamen ESDM Akui Indonesia Masih Sangat Bergantung Terhadap Batu Bara
Pemerintah telah Siapkan US$ 150 Juta unyuk Membiayai Persiapan Proyek Infrastruktur
Beritaterkini.biz – Kali ini Pemerintah tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dalam membangunan infrastruktur. Di mana proyek belum dipersiapkan dengan matang, dan telah diserahkan kepada investor oleh karena itu dalam beberapa tahun ternyata tidak berjalan karena timbul berbagai masalah.
Untuk itu, kini pemerintah telah menyiapkan dana sebesar US$ 150 juta untuk mempersiapkan proyek. Dimulai dari studi kelayakan, detail enginering design (DED), hingga AMDAL. Setelah itu baru kemudian proyek akan ditenderkan kepada pihak swasta.
“Selama ini berbagai macam proyek dan realisasi peminjaman kepada luar negeri seperti,
termasuk proyek PPP (Public Private Partnership), karena belum terlalu siapnya persiapan proyek, belum berjalan. Sekarang telah disiapkan dana US$ 150 juta untuk matangkan persiapan,” ucap Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dalam sebuah acara seminar outlook infrastruktur 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/2/2016)
Dengan adanya persiapan tersebut, kata Sofyan pastinya akan mempermudah proses tender. Termasuk menentukan nilai investasi. dengan Ini yang sekaligus mengurangi kekhawatiran investor terhadap pengerjaan proyek yang akan dijalankan.
“Persiapan proyek yang baik itu, tender akan berjalan dengan mudah, dan harga lebih mudah, dan lain-lain,” Ucapnya.
Sofyan juga menambahkan, asal dana ini dari pinjaman, baik yang bersifat multilateral dan juga surat utang. Menurutnya, dana ini dapat membiayai proyek sampai dengan nilai US$ 30 miliar.
“Semua proyek, itu bisa disiapkan. Dengan dana US$150 juta itu kita dapat menyiapkan proyek senilai sampai dengan US$ 30 miliar,” Ucapnya.
Di tahun-tahun sebelumnya, dana yang di sediakan untuk persiapan proyek memang ada di ambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). tetapi jumlahnya sedikit, dan tidak bisa menyiapkan berbagai proyek.
“Dulu biasanya persiapan proyek karena uang terbatas, akhirnya banyak yang tidak di siapkan secara matang. APBN pun terkendala lagi harga satuan yang rendah. Sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan konsultan yang nggak kredibel. Itu untuk poryek-proyek kecil sih bisa, tapi kalau yang proyek besar dan sifatnya internasional, harus disiapkan secara matang,” ungkap Sofyan.