- Prabowo Subianto Rencanakan Program Kesehatan Gratis, Berikut Penjelasannya
- Berikut Kriteria Menteri Kabinet Yang Akan Dipilih Oleh Prabowo Subianto
- Negara Indonesia Daftar Jadi Anggota CPTPP, Berikut Penjelasannya
- Salesforce Akui AI Bukan Jadi Penghalang Bagi Manusia, Tetapi Manjadi Partner Kerja
- Ketua DPP PDIP Berikan Jawaban Tentang PDIP Gabung Dengan KIM Atau Tidak
Gerhana Matahari Total tahun 1983 Berbeda dengan Tahun 2016 di Mata JK
Beritaterkini.biz – Sigi, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingat fenomena alam gerhana matahari total pada tahun 1983. Berdasarkan JK, fenomena tersebut sungguh berbeda dari kejadian yang sama pada tahun ini.
“Saat itu pemerintah otoriter. Kita tidak diperbolehkan keluar, tidak ada yang berani membantah. Saya keluar rumah, cek keadaan jalan, tetapi tidak berani melihat langsung matahari, takut,” ungkap Jusuf Kalla sambil tertawa usai menyaksikan gerhana matahari total bersama warga di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.
Pria yang sering disapa dengan sebutan JK itu terkagum dengan gerhana matahari selama 2 menit 20 detik pada pukul 08.37 Wita di Sigi.
JK memakaik kacamata khusu yang disiapkan panitia sekaligus memantau layar monitor yang disiapkan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) agar tidak sedikit pun melewatkan detik-detik penting saat pagi terang berubah menjadi gelap sebelum kembali terang lagi.
“Bagi saya sangat elok. Bagaimana matahari yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi dan bulan berjarak 40 juta kilometer bisa tertampak pada bagian yang tepat. Ini ciri kebesaran Allah.” tutur JK terpukau.
Beberapa menit sebelumnya JK salat sunah gerhana matahari (salat Kusuf) bersama warga di Lapangan Desa Kotapulu Palu.
Berperan sebagai imam salat gerhana matahari ialah Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Masdar Farid Masudi dan Khotib Komaruddin Hidayat.