- Ketua Otorita IKN Umumkan Ada 5 Investor Baru di IKN
- Presiden Prabowo Subianto Resmikan Stadion dan Freeport Hari Ini
- Hati-Hati Penipuan Bank Semakin Marak dan Canggih, Berikut Penjelasannya
- Kapolri Akan Bangun Ribuan Posko Pengamanan Bagi Para Pemudik
- Petinggi Pertamina Janji BBM Yang Dijual Sudah Sesuai Standar
Dampak Menjadi Seorang Yang Perfeksionis

Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Ciri seorang perfeksionis mudah dikenali dari standarnya yang lebih tinggi dalam hal apapun. Dalam skala yang wajar, sikap perfeksionis justru dibutuhkan agar setiap hal yang dikerjakannya mempunyai hasil yang lebih baik.
Sifat umum dari perfeksionis antara lain menaruh sebuah harapan yang terlalu tinggi pada diri sendiri, merasakan tekanan dari otang lain, termasuk di dalamnya orang tua, teman, tekan kerja dan masyarakat pada dasarnya, serta mengharapkan standar yang terlalu tinggi dari orang lain.
Akan tetapi, sifat perfeksionis juga dapat berakibat fatal apabila diikuti oleh sikap obsesif. Menurut penelitian yang di dapat dari Kanada, orang yang mempunyai kepribadian perfeksionis lebih beresiko punya pemikiran untuk bunuh diri.
Sifat perfesionis dianggap cukup berbahaya apabila seseorang terlalu keras pada diri sendiri dan tidak bisa tenang dikarenakan selalu memikirkan suatu hal yang dianggapnya belum sempurna.
“Perfeksionis adalah kritik terburuk bagi mereka sendiri. Bagi mereka cukup baik tidak pernah cukup. Konsekuensinya, perfeksionis terkunci dalam lingkaran tak berujung untuk mengalahkan diri sendiri di mana setiap tugas baru merupakan kesempatan lain untuk menghardik, mengecewakan, dan gagal,” dari keterangan tertulis peneliti dari Ontario dalam laporannya.
Tim peneliti menganalisis 45 studi yang berbeda, yang melibatkan lebih dari 11.700 orang. Ternyata, ketika seorang perfeksionis merasakan tekanan yang besar terhadap dirinya untuk memenuhi harapan orang lain, mereka cenderung mudah terhadap pemikiran bunuh diri.
Sementara untuk ciri khas lain perfeksionis seperti rapi dan teratur, tidak ditemukan terhubung dengan pikiran untuk bunuh diri.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hal yang sama. Pada tahun 2013, para peneliti melihat tingkat bunuh diri di Alaska, Amerika Serikat dari bulan September 2003 sampai dengan bulan Agustus 2006. Mereka menemukan bahwa 56 persen orang yang melakukan bunuh diri digambarkan sebagai perfeksionis.
( Berita Terkini )