Update BNPB Terkait Jumlah Korban Jiwa Banjir Bandang dan Tanah Longsor Pulau Sumatera

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini saudara kita yang tinggal di daerah Pulau Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya sedang mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Sebagai informasi bahwa bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Sumut telah berlangsung selama beberapa pekan, dan hingga hari ini banjir bandang dan tanah longsor tak kunjung surut dan berhenti.

Diketahui, bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut juga menyebar ke beberapa daerah Sumatera lainnya, yakni seperti Aceh dan Sumatera Barat.

Berdasarkan data yang ada maka dijelaskan bahwa saat ini telah terdapat 940 korban yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Selanjutnya, terdapat 276 korban hilang, dan 5.000 korban luka-luka, jadi jika di total secara keseluruhan, maka terdapat puluhan ribu penduduk di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat yang terkena dampak dari bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut.

Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengumumkan bahwa saat ini terdapat kurang lebih 3.300 unit rumah rusak berat, 4.100 unit rumah rusak sedang, 20.700 unit rumah yang mengalami rusak ringan, 1.100 unit fasilitas umum rusak berat, 270 unit fasilitas kesehatan rusak sedang hingga berat, 509 fasilitas pendidikan rusak sedang hingga berat, 338 rumah ibadah rusak sedang hingga berat, 221 gedung atau kantor rusak sedang hingga berat, dan 405 jembatan rusak berat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat operasi pencarian, pertolongan, logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak.

Suharyanto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya juga telah berkoordinasi degan sejumlah pihak terkait agar proses evakuasi dan pertolongan dapat berjalan dengan cepat dan maksimal, pihak terkait tersebut meliputi tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, dan jajaran pemerintahan.

Saat ini seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Indonesia telah bersama-sama bergotong royong untuk mengirimkan bantuan sosial kepada saudara kita yang terdampak.

Bahkan, saat ini terdapat sejumlah artis atau influencer yang turut membuka donasi untuk masyarakat terdampak di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Donasi yang dibuka oleh para artis dan influencer tersebut diberi slogan “Warga Bantu Warga”. Tak disangka, ternyata hanya dalam waktu 1 hari donasi yang dikumpulkan oleh para influencer tersebut telah menembus puluhan miliar rupiah, dan pembuka donasi terbesar ialah Ferry Irwandi selaku konten kreator dan edukator digital Indonesia.

Ferry Irwandi mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah bergotong royong untuk memberikan donasi kepada keluarga kita yang terdampak di daerah Pulau Sumatera.

Ferry Irwandi menjelaskan, saat ini donasi telah resmi ditutup, dan donasi telah mencapai angka Rp 10,3 miliar rupiah dengan total 87.000 donatur.

Dana yang terkumpul tersebut direncanakan akan disalurkan ke beberapa wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang, Tapanuli, Aceh Utara, Aceh Tengah, Sibolga, Kabupaten Agam, dan Palembayan.

 

BNPB Rilis Biaya Perbaikan Banjir dan Tanah Longsor Sumatera

 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pihaknya telah resmi melaporkan estimasi biaya perbaikan akibat banjir bandang dan tanah longsor Pulau Sumatera kepada Presiden Prabowo Subianto.

Suharyanto menjelaskan, setelah dilakukan riset dan pengembangan, maka mendapatkan hasil bahwa total anggaran untuk perbaikan fasilitas akibat banjir bandang dan tanah longsor Pulau Sumatera mencapai angka Rp 51,82 triliun rupiah.

Dari total anggaran untuk perbaikan tersebut, maka anggaran paling besar akan terjadi di daerah Aceh, pantauan dari Menteri PU mengklaim bahwa untuk Aceh sendiri membutuhkan anggaran perbaikan sebesar Rp 25,41 triliun rupiah.

Selanjutnya, daerah Sumatera Utara membutuhkan anggaran perbaikan hingga Rp 12,88 triliun rupiah. Sedangkan, Sumatera Barat membutuhkan anggaran perbaikan hingga Rp 13,52 triliun rupiah.

Suharyanto mengaku bahwa anggaran ini masih bersifat sementara atau estimasi, dan kemungkinan akan dapat bertambah seiring berjalannya waktu, karena mengingat lagi bahwa anggaran perbaikan ini masih terus dikemabangkan oleh pihak BNPB dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

 

Tanggapan Presiden Prabowo Subianto

Prabowo ke Jajaran: Jangan Pakai Bencana Sumatera untuk Perkaya Diri

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, saat ini kita telah melakukan pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, dengan ruas vital penghubung antara Bireuen-Tekengon di Kabupaten Bireuen, Aceh.

Menurut Presiden Prabowo Subianto, pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane telah dijadikan prioritas pemerintah saat ini, karena jembatan tersebut menghubungkan beberapa daerah di Provinsi Aceh.

Berdasarkan progres dilapangan, maka dijelaskan bahwa pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane akan memakan waktu selama satu minggu, dan setelah usai 100 persen, maka pemerintah akan beralih fokus terhadap pembangunan jembatan dan infrastruktur lain, khususnya fasiltias umum dan tempat tinggal.

Presiden Prabowo Subianto mengaku bahwa dirinya dan seluruh jajaran Kabinet Merah Putih akan mengerahkan tenaga dan kekuataan semaksimal mungkin untuk memulihkan infrastruktur dan akses jalan yang terputus atau rusak akibat banjir dan tanah longsor.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya akan memberikan sanksi yang tegas kepada seluruh pihak yang mengambil keuntungan dari kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat.

Keuntungan yang dimaksud ialah dugaan prakrik korupsi untuk memperkaya diri sendiri, contohnya seperti melakukan mark up anggaran, melakukan penyelewengan dana, dan gratifikasi.

Disisi lain, Presiden Prabowo Subianto juga telah meminta kepada seluruh jajaran aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak atau oknum yang melakukan kecurangan dan memanfaatkan bencana ini untuk memperkaya diri.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Rapat Terbatas di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, pada Minggu, 7 Desember 2025.