- Prabowo Subianto Rencanakan Program Kesehatan Gratis, Berikut Penjelasannya
- Berikut Kriteria Menteri Kabinet Yang Akan Dipilih Oleh Prabowo Subianto
- Negara Indonesia Daftar Jadi Anggota CPTPP, Berikut Penjelasannya
- Salesforce Akui AI Bukan Jadi Penghalang Bagi Manusia, Tetapi Manjadi Partner Kerja
- Ketua DPP PDIP Berikan Jawaban Tentang PDIP Gabung Dengan KIM Atau Tidak
Sebuah Studi Menyatakan Otak Wanita Lebih Aktif Dibandingkan Dengan Pria
Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Salah satu stereotipe wanita merupakan terlalu pemikir (overthink) dalam segala hal, sampai-sampai terkesan peragu dan penakut dibandingkan dengan pria.
Dalam survei terbesar mengenai gambaran otak berbasis gender yang sudah pernah dilakukan, ilmuwan telah menemukan otak perempuan lebih aktif dibandingkan dengan pria. Khususnya pada korteks serebral, terhubung dalam pengendalian dan fokus impuls dan di area emosional otak, terkait dengan suasana hati dan kecemasan. Akan tetapi untuk bagian terkait visual dan koordinasi, otak pada pria dikatakan lebih aktif.
Hal tersebut dapat menjelaskan mengapa wanita mempunyai risiko penyakit Alzheimer yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria, depresi yang merupakan faktor dari resiko Alzheimer, dan gangguan pada kecemasan. Sementara untuk pria mempunyai tingkat gangguan konsentrasi dan pemusatan perhatian (ADHD) yang lebih tinggi.
Penulis laporan, yakni Daniel Amen, seorang psikiater dan pendiri Amen Clinics di California, mengungkapkan: “Perbedaan kuantitatif yang kami identifikasi antara pria dan wanita penting untuk memahami resiko berdasarkan gender terkait gangguan otak seperti penyakit Alzheimer.”
Amen dan timnya mengamati sebuah pemindaian otak dari 119 responden sehat dan lebih dari 26.000 pasien dengan berbagai kondisi kejiwaan termasuk didalamnya trauma otak, gangguan bipolar, gangguan mood, skizofrenia dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Mereka menemukan 128 daerah otak untuk menentukan bagian mana yang lebih aktif pada awal dan selama mengerjakan aktivitas.
Peneliti mengukur aliran darah di otak mereka dengan menggunakan single photon emission computed tomography (SPECT) pada saat responden dan pasien sedang mengerjakan tugas kognitif.
Amen dan tim berharap bahwa mengamati perbedaan di antara pengamatan masing-masing setiap individu dapat membantu mereka memahami berbagai gangguan pada otak.
Fakta bahwa wanita menunjukkan aliran darah yang lebih besar di korteks prefrontal dibandingkan dengan pria mungkin menjelaskan mengapa wanita menunjukkan kecenderungan yang lebih besar di bidang empati, intuisi, kerjasama, pengendalian diri dan perhatian yang tepat.
Studi tersebut juga menyatakan peningkatan aliran darah di daerah limbik otak wanita, yang sebagian dapat menjelaskan mengapa wanita lebih sering mengalami kecemasan, depresi, insomnia dan gangguan makan.
( Berita Terkini )