- Presiden Joko Widodo Tegaskan Tidak Semua Barang Perlu SNI
- PDIP Sebut Ganjar Belum Dapat Dukungan Dari Jokowi Soal Capres 2024
- Presiden Joko Widodo Izinkan Masyarakat Melepas Masker Saat Tempat Terbuka
- Presiden Joko Widodo Terima Surat Terbuka Soal Cabut Larangan Ekspor CPO Dari Petani Sawit Seluruh Indonesia
- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Izinkan Car Free Day Solo Dibuka Kembali
Menteri Susi Cabut Larangan Cantrang

Beritaterkini.biz – Beritaterkini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menemui para nelayang yang telah melakukan demonstrasi di kawasan Monas. Susi langsung menemui para nelayan untuk menyatakan pencabutan tentang larangan alat tangkap cantrang, trawl dan juga alat tangkap lainnya yyang dilarang dalam Peraturan Menteri KP nomor 71 tahun 2016.
Dengan diwakili Hadi Santoso, perwakilan nelayan, Susi menyampaikan akan kesepakatan tenrang cantrang sebelumnya memang pernah dilarang olehnya.
“Alhamdulillah, akhirnya cantrang boleh melaui kembali tanpa ada batasan waktu,” kata Hadi Santoso yang berdiri disamping Ibu Susi diatas mobil komando milik para peserta aksi, Rabu (17/1).
Selain pencabutan larangan cantrang, Susi juga meminta agar nelayan tidak menambah kapal milik mereka. Hanya kapal cantrang yang sudah terdaftarkan yang dapat melaut dengan menggunakan cantrang.
“Tetapi ada syaratnya, tidak boleh ada tambahan kapal lagi, “ kata Hadi Santoso.
Menteri Susi selanjutnya meminta waktu untuk dapat menyampaikan orasinya. Didalam orasi tersebut, dia meminta kepada nelayan agar mematuhi semua kesepakatan yang sudah disetujui dihadapan Pak Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Sampean patuhi yah, memang sekarang ini boleh melaut, tetapi jangan pakai kapal yang markdown. Harus diukur ulang kembali semua kapal yang belum diukur ulang,” kata Susi.
Ucapan tersebut akhirnya di amini oleh ribuan nelayan yang mengikuti aksi demonstrasi. Mereka pun menyetujui kesepakatan yang sebelumnya telah disampaikan Susi.
Kesepakatan tersebut adalah, kapal nelayan yang belum diukur ulang harus diukur kembali agar tidak ada markdown, tidak ada penambahan kapal, dan juga nelayan dipersilahkan untuk mendaftarkan diri untuk penggantian alat tangkap.
“Saya ingin nelayan Indonesia itu jaya di laut Indonesia. Kalau sampeyan masih saja markdown dan tidak patuh, maka tahun depan kapal sampeyan yang saya TENGGELAMKAN,” kata Susi.