Luhut Binsar Pandjaitan Gelar Program Tanam 10 Ha Bawang Putih Guna Wujudkan Swasembada Pangan

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini negara Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

Sebagai informasi bahwa sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia terbagi menjadi beberapa sektor, yakni seperti air, tanah, energi, tumbuhan, dan hewan.

Meskipun telah mempunyai sumber daya alam yang melimpah, tetapi pada realitanya, masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan, dan jauh dari kata sejahtera.

Bahkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang kebutuhan pokoknya belum tercukupi, padahal kita hidup dan tinggal di Tanah Air Indonesia yang dikenal sebagai negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah.

Berdasarkan data yang ada, saat ini kebutuhan pangan atau bahan pokok yang ada di Indonesia kuantitasnya masih sedikit dibandingkan dengan total populasi di Indonesia.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Indonesia telah melakukan impor besar-besaran bahan pangan dari beberapa negara tetangga, guna menutupi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari seluruh masyarakat Indonesia.

Salah satu bahan pokok yang terus-menerus di impor oleh negara Indonesia tersebut adalah bawang putih.

Jika ditarik kebelakang, maka saat ini Indonesia telah tercatat masih melakukan impor bawang dalam jumlah yang sangat besar, yakni mencapai 177 juta dolar Amerika Serikat.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan, saat ini kita tidak boleh ketergantungan oleh negara lain, kita harus dapat bangkit dan menciptakan swasembada pangan sendiri, dan memulai gebrakan baru untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Indonesia Emas 2045.

Diketahui, swasembada pangan merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi semua kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri, tanpa bergantung pada impor dari negara lain. Definisi lain dari Swasembada pangan adalah suatu kondisi di mana suatu negara dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya secara mandiri. 

Untuk mewujudkan swasembada pangan, maka Indonesia harus mulai dari langkah atau hal-hal kecil, seperti melakukan penanaman sayuran dan mpot-mpot, menciptakan benih pangan yang unggul, belajar kepada negara lain, dan lainnya.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain, seperti teknologi, energi, bahan pangan, dan lainnya.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, saat ini Indonesia akan melakukan penelitian genom terhadap bibit bawang putih yang memungkinkan beradaptasi di iklim dan kondisi tanah lokal Indonesia.

Dalam beberapa waktu kedepan, pihaknya akan menggelar program penanaman bibit bawang putih di lahan seluas 10 hektare.

Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa program tersebut adalah langkah awal dari kemajuan dan kemandirian negara Indonesia, dan jika program ini berhasil, maka kita harus menerapkan di beberapa sektor lainnya.

Bangun Kolaborasi

Menko Luhut Tinjau Food Estate dan TSTH , Hutajulu dan Desa Ria Ria

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, transformasi program kemandirian Indonesia harus diterapkan guna mendukung arahan dari Presiden Prabowo Subianto tentang swasembada pangan di Indonesia.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemerintah akan mulai melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan beberapa pakar ahli internasional dalam dunia bibit tanaman bawang putih, salah satu lembaga internasional yang ahli dalam bidangnya dan akan berkolaborasi dengan Indonesia adalah Beijing Genomic Institute (BGI).

Bukan hanya mempunyai tujuan untuk swasembada pangan saja, tetapi kolaborasi ini juga bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan penuh inovasi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, negara Indonesia tidak pernah pelit untuk mengeluarkan anggaran demi kemajuan bangsa dan negara, jadi para anak muda silahkan mulai mencari informasi dan mendaftar dalam program pendidikan ke teknologi yang diselenggarakan oleh Indonesia, dan pastinya hal tersebut gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun, bahkan mereka akan mendapatkan uang saku dari pemerintah untuk kebutuhan pribadi saat melakukan pendidikan di luar negeri.

COMMENTS

Comments are closed.