- Presiden Prabowo Subianto Akui AI Adalah Solusi Untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Mencapai Swasembada Pangan
- Menkes Sebut Hujan di Jakarta Mengandung Mikoplastik Yang Membahayakan Bagi Kesehatan
- Menkeu Purbaya Luncurkan Layanan Pengaduan Masyarakat Bernama Lapor Pak Purbaya
- Presiden Prabowo Subianto Soroti Gunung Sampah Bantar Gebang Yang Mencapai 55 Juta Ton Sampah
- Presiden Prabowo Subianto Dorong LPDP dan Univ Untuk Menyiapkan SDM Sesuai Arah Industri Terbaru dan Program Prioritas
Pesan Terbuka Dari Menkeu Sri Mulyani Usai Rumahnya Dijarah Massa
Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, sejak beberapa hari yang lalu situasi dan kondisi di sejumlah daerah Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Sebagai informasi bahwa sejak beberapa hari yang lalu, banyak masyarakat yang melakukan demo besar-besaran, dan mereka menuntut kesejahteraan serta kebijakan ketenagakerjaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Diketahui, kegeraman atau amarah masyarakat timbul saat adanya berita tentang tunjangan gaji yang tinggi untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bahkan para DPR dengan mudahnya meraup gaji atau keuntungan sebesar ratusan juta rupiah dalam sebulan.
Gaji yang didapatkan oleh DPR tersebut dinilai sangat tidak adil, dan sangat timpang dibandingkan dengan gaji guru honorer atau ASN.
Bahkan banyak masyarakat yang menyebutkan bahwa DPR tidak layak untuk digaji ratusan juta rupiah, karena sebagian besar dari mereka hanya bekerja untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan rakyat.
Berdasarkan data yang ada, maka juga dijelaskan bahwa terdapat banyak oknum DPR yang melakukan korupsi hingga miliaran rupiah, dan hal tersebut sangat merugikan negara dan masyarakat Indonesia.
Banyak masyarakat yang geram atas kelakuan buruk dari oknum DPR tersebut, dan banyak masyarakat juga yang menuntut bahwa DPR seharusnya hidup sederhana dan merakyat.
Bukan malah sebaliknya, hidup dalam kekayaan yang dimana harta tersebut didapatkan dengan cara yang tidak benar, atau dengan kata lain yakni Korupsi.
Oleh karena adanya kegeraman dari seluruh masyarakat Indonesia, akhirnya para masyarakat membuat gerakan besar untuk menuntut pemerintah pusat agar lebih adil dan bijak dalam memberikan tunjangan dan gaji.
Tak disangka, ternyata gerakan dari masyarakat tersebut justru menimbulkan kericuhan yang sangat hebat, dan di sejumlah daerah juga terdapat oknum massa yang melakukan pembakaran gedung-gedung pemerintahan serta penjarahan massal.
Terdapat beberapa Menteri dan Anggota DPR yang rumah serta hartanya ludes karena dijarah oleh para oknum massa pendemo, beberapa Menteri dan Anggota DPR tersebut yakni meliputi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Anggota DPR Eko Patrio, dan Anggota DPR Uya Kuya.
Setelah rumahnya dijarah oleh para oknum massa pendemo, akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pesan mendalam untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani:
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, “terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini. Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.
Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan. Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU – dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab.
Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradap tidak dengan anarki, intimidasi serta represi. Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom – empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.
Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia.
Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.
Jakarta, 31 Agustus 2025.”
Tanggapan Pihak Kepolisian
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5333173/original/043803600_1756608594-20250831_092320.jpg)
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, dimana keberadaan pihak kepolisian saat terjadi kerusuhan dan penjarahan di sejumlah rumah pejabat.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa memberikan banyak tanggapan kepada publik.
Trunoyudo menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan inventarisasi oleh Polda-Polda, dan konsolidasi untuk memperkuat dugaan para pelaku kerusuhan dan penjarahan.
Trunoyudo mengaku bahwa dirinya akan mengumumkan kepada publik jika pihak kepolisian telah berhasil melakukan inventarisasi dan konsolidasi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo kepada wartawan di daerah Jakarta Selatan, pada Senin, 1 September 2025.
Sebagai warga negara yang bijak, kita harus tetap tenang dan fokus terhadap aspirasi kita yakni tentang memperjuangkan keadilan serta kesejahteraan, dan kita tidak boleh terpengaruh atau terprovokasi sedikitpun oleh para oknum yang menyusup dalam barisan untuk melakukan kerusuhan.