Ahok Menunggu Jawaban PDIP

Beritaterkini.biz, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunggu jawaban dari PDIP, berkaitan hasratnya menggandeng Djarot Saiful Hidayat di Penentuan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Basuki akrab disapa Ahok bakal menunggu jawaban dari PDIP sampai minggu depan. Ahok maju lewat jalur berdiri sendiri, lewat support dari Rekan Ahok serta NasDem. Pengumpulan satu juta KTP tengah dikerjakan pendukung Ahok.

Prasyaratan mencalonkan diri di Pilkada DKI sesuai sama ketetapan Komisi Penentuan Umun (KPU), yaitu 7, 5 % dari jumlah pemilih atau setara dengan 532.210 orang. Sampai hari ini, Jumat (4/3/2016), Rekan Ahok sudah menghimpun sekitar 765 ribu KTP.

Saat ini sebagai masalah formulir Rekan Ahok belum terdaftar nama calon wakil guberbur (cawagub). Walau sebenarnya, KPU sudah mengambil keputusan ketetapan formulir calon yang maju lewat jalur berdiri sendiri, yaitu memakai formulir B1-KWK, seperti ditata dalam PKPU No. 9/2015 serta No. 11/2015.

Formulir itu mesti berisi pasangan calon DKI, Baik kepala ataupun wakil kepala daerah, Tidak cuma satu calon. Sedang formulir Rekan Ahok belum memasukkan nama calon wakil gubenur yang digandeng Ahok.

Oleh karena itu, Ahok mesti memperoleh jawaban dari PDIP tentang hasratnya menggandeng Djarot pada Penentuan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

” Kita tunggulah hingga minggu depan, bila jawabannya hingga tak terang. Lantaran kita mesti isi nama (cawagub), ” tutur Ahok di Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).

Misal PDIP tak mengizinkan Djarot, Ahok bakal pilih cawagub dari kelompok Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS yang diambil Ahok yaitu Kepala Tubuh Pengelola Keuangan serta Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Argumennya, terkecuali mempunyai rekam jejak yang baik, Heru juga mempunyai kedekatan dengan Presiden RI Joko Widodo. Dia sekalian menginginkan menunjukkan pada warga Jakarta kalau ada banyak PNS yang jujur.

” Bila Pak Heru kan saya telah yakin beliau, Pak Jokowi juga kenal baik, ” katanya..