- Heboh Pemerintah Berikan Insentif 10 Juta Bagi Masyarakat Yang Ingin Konversi Motor BBM Ke Listrik
- Heboh Harga BBM Pertamina Resmi Turun Per 1 September 2024
- Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Perkuat Deteksi Wabah MPOX di Indonesia
- Presiden Joko Widodo Berencana Berkantor Permanen di IKN Mulai September 2024
- Mendag Akui Indonesia Mampu Menjadi Negara Maju, Tetapi Terhalang Beberapa Hal, Berikut Penjelasannya
Semakin Tua Otak Semakin Sulit Di Ajak Belajar? Nah Ini Penyebabnya!
Beritaterkini.biz – Berita terkini – Jaman telah moderen, kepentingan untuk memakai teknologi yang lebih sederhana makin besar. Tetapi untuk generasi yang lebih dewasa, ini jadi ‘tantangan’ sendiri.
Satu studi baru menyingkap argumen dibalik kenapa seorang kesulitan untuk beradaptasi dengan semua sesuatu yang baru.
Kenyataan ini tersingkap sesudah peneliti lakukan percobaan dengan melibatkan beberapa tikus percobaan. Tikus-tikus ini diajari untuk menginjak dua tuas untuk memperoleh makanan, serta saat diinjak, tuas-tuas ini bakal mengeluarkan dua type makanan dengan rasa yang tidak sama.
Lantaran tikus sukai mencoba beragam type makanan, sesudah senang dengan satu tuas, mereka juga coba mencapai tuas yang lain untuk peroleh makanan yang tidak sama.
Tetapi peneliti lalu iseng merubah systemnya, hingga saat mencapai tuas satu yang keluar yaitu makanan dari tuas dua, serta demikian juga sebaliknya.
Dari situ peneliti lihat kalau tikus berumur muda lebih cepat menyesuaikan dengan situasi, namun demikian tikus yang usianya lebih tua berulang kali mencapai ke dua tuas, bahkan juga kelihatan kebingungan.
Lalu peneliti hingga pada rangkuman kalau otak tikus yang lebih tua menunjukkan penurunan aktivitas atau rusaknya di beberapa sel saraf di sirkuit otak bernama striatum yang terdapat didalam inti otak. Bagian otak ini di kenal bertindak utama dalam tentukan kekuatan seseorang untuk beradaptasi.
Itulah penyebabnya tikus-tikus itu tak dapat segera menyesuaikan dengan adanya pergantian system. Bahkan juga saat peneliti mematikan sirkuit otak yang sama pada tikus muda, mereka juga tampak sama bingungnya dengan tikus tua saat percobaan yang sama dilakukan.
Peneliti Dr J Bertran-Gonzalez dari Queensland Brain Institute menerangkan, sistem ini berbentuk alami, berarti tentu berlangsung pada mamalia manapun apabila umur mereka makin tambah, serta tak menutup kemungkinan pada manusia juga.
” Malah bila mereka malas atau berhenti beradaptasi, mereka bakal jadi apatis, yang lalu menyebabkan penurunan kognitif serta demensia pada sebagian masalah, ” terangnya
Bertran-Gonzales memberi tambahan, studi ini dapat menunjukkan kalau otak tidak ubahnya otot yang dapat berguna dengan baik bila digunakan bekerja atau dilatih. ” Semakin sering di ajak kerja, semakin baik responsnya, ” tutupnya.
( Berita Terkini )