Presiden Joko Widodo Tegaskan Tidak Semua Barang Perlu SNI

Berita Terkini – Presiden Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan Jokowi heran karena batu bata dan pasir diwajibkan untuk mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tidak semua barang harus diwajibkan bersertifikat SNI.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat beliau menghadiri acara Evaluasi Aksi Afirmasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di JCC Jakarta, pada Selasa, 25 Mei 2022.

Presiden Joko Widodo mengaku bahwa batu bata dan pasir produk lokal jarang dan bahkan hanya sedikit yang masuk e-katalog.

“Kalau batu bata masak minta SNI. Kapan mereka bisa masuk e-katalog? Enggak mungkin, logika kita ini kadang-kadang nabrak-nabrak, enggak mungkin. Batu diminta SNI, pasir diminta SNI, bata dimintakan SNI,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk mempermudah syarat dan ketentuan produk lokal masuk e-katalog tanpa harus bersertifikat SNI.

“Semua produk harus SNI, yang kecil-kecil mana bisa. Produk-produk lokal mana bisa kalau semuanya diminta SNI semuanya.Ini SNI nih tidak wajib. Dulu wajib memang, tetapi sekarang tidak wajib,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa produk yang perlu bersertifikat SNI yaitu produk keamanan contohnya helm, dan lainnya.

“Sekarang yang wajib hanya barang-barang yang berkaitan dengan keselamatan, itu harus SNI. Contoh helm misalnya. itu harus ada SNI, bener kalau itu. Hal-hal yang berbahaya misalnya, kabel SNI iya,” ujar Presiden Joko Widodo.

“Kalau ini bisa kita lakukan, sekali lagi akan terbuka lapangan kerja yang sangat besar sekali. Karena ratusan triliun belanja barang dan jasa itu ratusan triliun dan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, pasti itu,” sambungnya.

 

Mempermudah Syarat dan Ketentuan SNI

Presiden Joko Widodo mengaku, ada pihak yang melaporkan bahwa pembuatan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dipersulit.

Mendengar laporan tersebut, Presiden Joko Widodo langsung paham mengapa banyak produk lokal yang susah masuk ke e-katalog.

“Yang sering dikeluhkan SNI susah, SNI barang apa toh? Sertifikatnya sulit, sertifikat apalagi? Buat sederhana, barang kita sendiri,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga memerintahkan untuk menurunkan harga pembuatan sertifikat SNI, agar semua UMKM mampu mendapat sertifikat SNI.

“Jangan ruwet, mahal bayar sini, bayar sana. Kapan UMKM kita dapat SNI kalau digitu-gituin. Dipermudah, biar semua (UMKM) bisa masuk ke e-catalog,” ujar Presiden Joko Widodo.

“Kalau kita semangat semua seperti ini, UKM (usaha kecil menengah) kita tersenyum semua, UKM kita mau tidak mau berproduski investasi lagi,” sambungnya.

 

Melarisi Produk Lokal

Presiden Joko Widodo mengatakan, kita sebagai pemerintah dan masyarakat Indonesia harus senang dan mulai berbelanja produk lokal buatan anak bangsa.

Presiden Joko Widodo mempunyai target bahwa tahun ini harus ada satu juta lebih produk UMKM yang masuk kedalam e-katalog.

“Ini harus bisa secara tuntas di tahun ini. Ini penting, saya sudah sampaikan ke gubernur, walikota, menteri, Dirut BUMN bahwa anggaran APBN, anggaran APBD, anggaran di BUMN semuanya harus difokuskan untuk membeli produk dalam negeri, utamanya yang diproduksi oleh UMKM kita,” tutup Presiden Joko Widodo.

COMMENTS

Leave a Comment