Pemprov DKI Jakarta Himbau Masyarakat Untuk Pilih Hewan Kurban Yang Bersertifikat Sehat

Berita terkini – Seperti yang kita tahu, sebentar lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 pada tanggal 29 Juni 2023.

Diketahui, Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam yang diperingati setiap tahun. Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah dan identik dengan pemotongan hewan kurban. Biasanya, pemotongan hewan kurban dilakukan pasca salat Idul Adha di pagi hari. Selain itu, Idul Adha juga sering disebut dengan lebaran haji.

Saat ini sudah banyak daerah yang mempersiapkan hewan ternak seperti sapi, dan kambing untuk dijadikan kurban saat Idul Adha mendatang.

Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, masyarakat harus memilih hewan kurban yang memiliki sertifikat sehat.

Suharini Eliawati juga mengaku bahwa setiap hewan kurban yang masuk ke DKI Jakarta harus mempunyai sertifikat sehat atau bebas dari penyakit.

Suharini Eliawati menjelaskan, sertifikat sehat harus dimiliki hewan kurban karena untuk mencegah penularan penyakit atau wabah penyakit dari hewan kurban tersebut.

Disisi lain, Suharini Eliawati juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menyediakan tempat penampungan hewan kurban yang masuk ke DKI Jakarta.

Penampungan tersebut nantinya digunakan untuk pengecekan sertifikat dan pengecekan kesehatan hewan kurban.

“Sapinya akan kita kasih eartag, anting yang ada barcode-nya, nanti kita bisa baca itu hewan berasal dari mana, umurnya berapa, kemudian sudah divaksin atau belum,” ujar Suharini Eliawati.

Suharini Eliawati mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terkait limbah hewan kurban nanti.

Pihak DLH nantinya akan memberikan pendampingan serta edukasi terhadap relawan untuk menangani limbah hewan kurban.

“Saat sekarang ini kita sudah melakukan kerja sama dengan Dinas LH, jadi dia akan membantu untuk penanganan limbah padatnya terutama,” ujar Suharini Eliawati.

Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah resmi mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.

“Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk, dan tidak memenuhi kriteria MABIMS. Serta ketiadaan laporan melihat hilal, sidang isbat secara mufakat bahwa 1 Zulhijah 1444 Hijriah jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juni 2023 Masehi dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi,” ujar Wakil Menteri Agama RI Dr H Zainut Tauhid Sa’adi dalam konferensi pers.

“Inilah hasil sidang isbat yang baru saja kita laksanakan dan kita sepakati bersama dan untuk diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat,” sambungnya.

 

Tips dan Trik Memilih Hewan Kurban

Disnak Jatim Buat Aturan Tata Cara Penyembelihan, Hewan Kurban Wajib Kantongi Surat Keterangan Sehat - KORAN NUSANTARA

Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono, memberikan himbauan kepada masyarakat agar dapat memilih hewan kurban yang sehat dan tanpa cacat fisik.

“Jika hewan sakit, nampak dari nafsu makan hilang, malas berjalan, tubuh lemah,” ujar Nanung Danar Dono.

Nanung Danar Dono juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memilih hewan kurban yang diternak dekat dengan pembuangan sampah, karena besar kemungkinannya bahwa hewan kurban tersebut mengonsumsi limbah logam berat.

“Pemuasaan juga akan mengurangi isi rumen (perut) serta menyempurnakan proses konversi serabut otot dan pembuluh darah menjadi daging,” ujar Nanung Danar Dono.

 

Tips Cara Pemotongan dan Pencucian

20 Ribu Lebih Hewan Kurban Idul Adha 2022 Disembelih di Kota Tangerang - News Liputan6.com

Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono mengatakan, saat proses pemotongan diusahakan untuk tidak memotong sambil merokok, pasalnya daging sangat peka terhadap asap rokok.

“Setelah itu, gantung ternak yang telah mati pada kedua kaki belakangnya. Pada proses pemotongan, jangan memotong-motong daging sambil merokok, karena daging sangat peka terhadap bau, termasuk aroma tidak sedap asap rokok,” ujar Nanung Danar Dono.

Nanung Danar Dono menjelaskan, pencucian daging yang benar ialah dengan cara mencuci dengan air bersih dan menggunakan selang, dan tidak dicuci di air sungai, pasalnya akan dapat mencemari air sungai.

Nanung Danar Dono juga mengaku bahwa pencucian daging dengan air sungai maka akan dapat memicu timbulnya kuman dan penyakit seperti Escherichia coli dan Disentri.

“Usahakan juga tidak meletakkan daging di permukaan tanah karena kuman tumbuh 10.000-100.000 kuman per menit,” ujar Nanung Danar Dono.

Setelah dilakukan pemotongan, maka daging dan jeroan harus segera dipisahkan, dan daging hewan kurban disarankan untuk diletakkan di tas anyaman bambu.

“Jika tidak ada, lebih baik menggunakan tas plastik bening,” tutupnya.

Leave a Comment