PDIP Ungkap Hubungan Ibu Megawati Dengan Presiden Joko Widodo Saat Ini

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, sebentar lagi kita akan merayakan pesta rakyat dan pesta politik, pesta yang dimaksud ialah Pemilihan Umum 2024.

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah resmi mengumumkan bahwa Pemilu akan diselenggarakan pada Rabu, 14 Februari 2024.

Saat ini sudah banyak Partai yang memperkenalkan calonnya kepada masyarakat.

Diketahui, menjelang Pemilu 2024 mendatang justru terdapat beberapa isu yang menghebohkan warganet.

Salah satu isu tersebut ialah Presiden Joko Widodo dan keluarga resmi dilaporkan oleh Pihak Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Persatuan Advokat Nusantara ke KPK atas dugaan kolusi dan nepotisme.

Sebagai informasi bahwa kolusi merupakan kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji dan persekongkolan. Sedangkan, Nepotisme merupakan kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan dan pangkat di lingkungan pemerintah, atau tindakan memilih kerabat atau sanak keluarga sendiri untuk memegang pemerintahan.

Pihak Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Persatuan Advokat Nusantara mengklaim bahwa keluarga Presiden Joko Widodo telah melakukan beberapa tindakan kolusi dan nepotisme setelah putusan MK yang mengabulkan sebagai gugatan batas usia minimal Calon Presiden dan Wakil Presiden 40 tahun atau pernah menjadi kepala daerah.

Bukan hanya itu, tetapi, saat ini juga terdapat isu yang mengatakan bahwa hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ibu Megawati sangat renggang, bahkan keduanya telah resmi menjadi musuh atau lawan setelah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengatakan, isu diatas tidaklah benar, pasalnya sejak dulu Ibu Megawati sudah menyayangi Presiden Joko Widodo.

Masinton Pasaribu menyampaikan hal tersebut saat dirinya mengikuti acara diskusi politik yang digelar oleh Total Politik bertajuk Safari 2204.

Masinton Pasaribu menegaskan bahwa menjelang pemilu 2024 mendatang, banyak hal atau statement yang digoreng oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab.

Disisi lain, Masinton Pasaribu juga memberikan sapaan kepada Presiden Joko Widodo dengan kalimat “Halo Pak Jokowi, saya Masinton Pasaribu. Bu Mega selalu cinta dan sayang sama Pak Jokowi. Pak Jokowi sayang ga ya sama Bu Mega, masih sayang ga? Saya berharap sih masih sayang, merdeka”.

 

Tanggapan Sekjen PDIP

Dua Kata ini Jadi Strategi PDIP Agar Menang Besar di Pilkada Serentak - Jawa Pos

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut memberikan tanggapan mengenai hubungan kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.

Hasto Kristiyanto mengaku bahwa saat ini hubungan Ibu Megawati dengan Presiden Joko Widodo sangatlah baik, dan tidak ada perselisihan apapun.

Bahkan, hubungan kedekatan Ibu Megawati dengan Presiden Joko Widodo telah terjalin selama 20 tahun.

Hasto Kristiyanto juga mengaku bahwa kasih sayang Ibu Megawati kepada Presiden Joko Widodo tidak akan berkesudahan layaknya kasih sayang ibu kepada anaknya.

 

Presiden Joko Widodo Undang Tiga Capres di Istana Kepresidenan

Undang Anies, Ganjar, dan Prabowo Makan Siang di Istana, Jokowi Hidangkan  Menu Ayam Kodok - Jawa Pos

Seperti yang kita tahu, saat ini banyak politikus dan warganet yang bertanya-tanya, siapakah calon presiden yang akan didukung oleh Presiden Joko Widodo.

Sampai saat ini, Presiden Joko Widodo belum mengumumkan secara spesifik siapa tokoh capres yang akan didukungnya.

Pada hari ini, Presiden Joko Widodo telah resmi mengundang tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto untuk datang ke Istana Negara.

Diketahui, Presiden Joko Widodo hanya memanggil calon presiden saja, tanpa didampingi oleh cawapresnya.

Presiden Joko Widodo mengaku bahwa dirinya akan mendukung siapapun yang akan menjadi presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.

Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan memihak kepada salah satu calon presiden saja, karena, hal tersebut harus dilakukan demi kepentingan dan kebaikan bangsa.

COMMENTS

Leave a Comment