- Petani Kompak Dukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Berikut Penjelasannya
- Ketua KPK Akui Tidak Akan Terima Honor Dalam Bentuk Apapun
- Menkeu Sri Mulyani Sebut Indonesia Alami Defisit Hingga Rp 104 Triliun Per Maret 2025
- Presiden Prabowo Subianto Ambil Langkah Cepat Terkait Ancaman Perang Dagang Dunia
- Wamendag Jelaskan Penyebab Harga Cabai dan Bawang Meroket Saat Momen Lebaran 2025
Kementerian Pertanian Membentuk Gugus Tugas Guna Hadapi Krisis Air El Nino

Berita Terkini – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklaim bahwa mulai bulan Juni 2023 mendatang akan terjadi cuaca ekstrim El Nino.
Diketahui, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Adanya fenomena El Nino sangat menganggu aktivitas petani, pasalnya, saat El Nino tiba maka akan terjadi krisis air di sejumlah daerah pertanian.
Kementerian Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin, mengatakan, pihaknya akan membentuk gugus tugas dalam menghadapi fenomena El Nino pada bulan Juni mendatang.
Syahrul Yasin mengaku bahwa dirinya tidak akan tinggal diam, dan dirinya akan memastikan tidak ada petani yang gagal panen pada saat El Nino nanti.
”Saya meminta untuk dibentuk gugus tugas di setiap wilayah. Kita semua harus duduk bersama untuk merumuskan semuanya, dimulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan, hingga rencana aksinya,” ujar Syahrul Yasin.
Syahrul Yasin menjelaskan, pembentukan gugus tugas wilayah sangat penting bagi kesejahteraan petani di masa El Nino nanti.
“Ada wilayah kategori hijau yang tidak terdampak sehingga produksinya tidak terganggu. Tapi ada juga wilayah kategori kuning dan merah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Setiap pemerintah daerah harus jeli membaca kebutuhan wilayahnya,” ujar Syahrul Yasin.
Menurut, Syahrul Yasin, air merupakan hal dan faktor utama yang sangat penting dalam menghadapi musim El Nino.
Bukan hanya air saja, tetapi, Syahrul Yasin juga menegaskan bahwa pihaknya akan memantau varietas yang digunakan. Untuk menghadapi El Nino, varietas yang disarankan adalah varietas yang tahan kekeringan.
“Sementara, pengembangan pupuk organik harus dilakukan secara masif dengan tetap seimbang menggunakan pupuk kimia tidak lebih dari 50 persen,” ujar Syahrul Yasin.
”Kita bersiap dengan mengambil prediksi terjelek tapi jangan sampai melemahkan kita,” sambungnya.
Menteri Perdagangan: Siap-Siap Harga Pangan Naik
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersiap-siap karena pada musim El Nino nanti akan ada beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikkan harga.
“Jadi gini, ini sudah masuk El nino. Jadi kalau saudara-saudara lihat di berita itu panasnya luar biasa. Sebagai contoh ASEAN seperti di negara Malaysia dan lainnya itu panasnya sangat luar biasa. Jadi El Nino ini sangat berpengaruh pada produksi pangan. Karena, ada beberapa komoditi yang sudah naik harganya,” ujar Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa pada bulan Juni mendatang kondisi pertanian dan bahan pangan di negara Eropa justru berangsur membaik.
“Berbeda dengan negara barat seperti di Amerika latin itu produksinya bagus, seperti gandum bagus dan lainnya juga,” ujar Zulkifli Hasan.
“Kalau di Asia seperti India, Tiongkok dan lainnya itu cuacanya sedang panas sekali. Kita khawatirkan hal ini akan berpengaruh kepada kondisi pangan,” sambungnya.
Penjelasan Pengamat Pertanian
Pengamat Pertanian sekaligus Wakil Dekan Fakultas Pertanian dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dr. Sujarwo, mengklaim bahwa musim kemarau panjang atau El Nino akan berlangsung mulai Juni mendatang dan puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus.
Sujarwo juga mengatakan bahwa kemarau panjang tersebut akan menyebabkan kekeringan yang sangat berdampak terhadap populasi pertanian di Indonesia.
Sujarwo menjelaskan, untuk mengantisipasi kekeringan pada saat El Nino nanti yaitu pemerintah harus menjalankan beberapa wadah untuk air seperti embung, waduk, rehabilitasi irigasi, dan hibah pompa.
“Dalam sistem produksi pertanian, kekurangan air akan menghambat proses metabolisme tanaman yang berdampak pada penurunan produktivitas sampai pada kegagalan panen. Situasi ini tentunya sangat merugikan bagi petani dan juga ketahanan pangan nasional,” ujar Sujarwo.
“Dari sisi produksi pertanian, hampir pasti ini akan terancam terjadi penurunan, dan berdampak pada pergerakan harga produk pertanian, yang meningkat bukan karena tarikan demand tapi karena efek penurunan produksi (supply side). Penurunan harga ini akan memukul konsumen, pada saat produksi petani juga tidak terlalu bagus,” sambungnya.
Discover hidden treasures and secrets in our expansive game world! Lucky cola
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: beritaterkini.biz/kementerian-pertanian-membentuk-gugus-tugas-guna-hadapi-krisis-air-el-nino/ […]
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: beritaterkini.biz/kementerian-pertanian-membentuk-gugus-tugas-guna-hadapi-krisis-air-el-nino/ […]
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: beritaterkini.biz/kementerian-pertanian-membentuk-gugus-tugas-guna-hadapi-krisis-air-el-nino/ […]