Heboh Pengamat Politik Sebut Kabinet Prabowo-Gibran Datang Dari 50 Persen Kader Parpol Pengusung

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) telah mengumumkan bahwa pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran resmi mendapatkan suara terbanyak dan resmi menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

Pengumuman hasil suara dan pemenang Pilpres 2024 tersebut disampaikan langsung oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam rapat pleno di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan, Menetapkan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara nasional berdasarkan berita acara nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024 dalam pemilihan Umum Tahun 2024.

Hasyim Asy’ari menjelaskan, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran resmi mendapatkan perolehan 96.214.691 suara.

Dalam pengumuman penetapan pemenang Pilpres 2024 tersebut, Hasyim Asy’ari juga mengumumkan perolehan suara yang didapatkan oleh kedua pasangan calon lainnya.

Hasyim Asy’ari mengatakan, pasangan nomor urut 01 Anies-Imin mendapatkan perolehan 40.971.906 suara.

Hasyim Asy’ari juga mengatakan bahwa pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud mendapatkan perolehan 27.040.878 suara.

Diketahui, saat ini sudah banyak warganet yang bertanya-tanya tentang apakah Prabowo-Gibran sudah menentukan kabinet kerja pemerintahan mereka mendatang.

Saat ini sudah banyak warganet dan politikus yang bertanya-tanya siapa saja yang akan dipilih oleh Prabowo-Gibran untuk gabung dalam kabinet kerja pemerintahannya.

Baru-baru ini, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, dirinya memprediksi bahwa kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan diambil 50 persen lebih dari kader partai politik (parpol) pengusungnya.

Muhammad Qodari mengatakan, pemilihan kabinet kerja Prabowo-Gibran akan didasari oleh jumlah kursi kabinet dan hubungan kualitatif antara Prabowo dengan parpol pendukungnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat.

Muhammad Qodari menjelaskan, terdapat kemungkinan bahwa Prabowo-Gibran akan memilih kabinet kerja dari parpol diluar koalisi, seperti partai Nasdem dan PKB.

Menurut Muhammad Qodari, tidak akan menjadi masalah jika Prabowo-Gibran memilih kabinet dari luar parpol koalisi dengan catatan bahwa orang yang dipilih tersebut memang ahli atau profesional dalam bidangnya.

 

Tanggapan Gugatan Percepatan Pelantikan Prabowo-Gibran

PAN Klaim Ada Partai yang Baru Bergabung ke Koalisi Prabowo-Gibran Minta Jatah 3 Menteri - News Liputan6.com

Sebagai informasi bahwa beberapa hari yang lalu, Audrey Tangkudung selaku alumni Program Doktoral UI bersama sejumlah masyarakat sipil berbondong-bondong datang ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan resmi melayangkan gugatan percepatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari turut memberikan tanggapan atas gugatan percepatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tersebut.

Muhammad Qodari mengatakan, bunyi Undang-Undang Dasar tentang masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden sudah sangat jelas, dan sangat kecil kemungkinannya MK akan mengabulkan gugatan percepatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Muhammad Qodari menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar tidak bisa diubah seenaknya saja, pasalnya Undang-Undang Dasar adalah peraturan atau acuan yang mutlak di dalam negara Indonesia.

Disisi lain, Muhammad Qodari juga menjelaskan bahwa jika memang ingin diubah maka ubah saja soal amandemennya.

Menurut Muhammad Qodari jika Pemilu digelar secara serentak maka akan berdampak terhadap ideologi, program partai, dan program caleg, pasalnya semua mata akan tertuju pada Pilpres saja, tanpa memperhatikan Pileg.

COMMENTS

Leave a Comment