- Menteri BUMN Erick Thohir Mengajak Hyundai Buat 100 Mobil Listrik Motif Batik
- Presiden Joko Widodo Datang ke Papua Untuk Resmikan Youth Creative Hub
- Presiden Joko Widodo Akan Netralisasi PNS di Pemilu 2024
- Presiden Joko Widodo Angkat Suara Soal Isu Menjodohkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto
- Pemerintah Berikan Subsidi Motor Listrik Mulai 20 Maret 2023 Mendatang
Akbar Tandjung: Masih Bisa Bisanya Golkar Terus Membahas Soal Uang Uang dan Uang Terus

Beritaterkini.biz – Berita Terkini – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menampik ketentuan iuran calon ketua umum Rp 1 miliar untuk daftarkan diri dalam munaslub di Bali. Sebab, lantaran prasyarat itu, dia menilainya Golkar dapat ditinggalkan rakyat.
” Jangan-jangan kelak rakyat dapat makin menjauhi Partai Golkar lantaran cuma duit selalu yang dibicarakan, ” tutur Akbar
Munaslub terlebih dulu, kata dia, beberapa Caketum tidak memberi iuran apa pun. Iuran itu, menurut dia, bentuk budaya negatif yg tidak pernah ada pada histori Golkar.
” Saya beberapa kali sudah menyampaikan tak sepakat duit iuran itu, terlebih Rp 1 miliar. Di tingkat daerah kelak dapat Rp 500 juta, di tingkat kecamatan dapat Rp 150 juta. Kelak bebrapa dapat Partai Golkar bicaranya mengenai duit, duit, duit selalu, ” kata Akbar.
Sesaat ditempat yang sama, Peneliti Komunitas Orang-orang Perduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyampaikan, ada setoran harus Rp 1 M dalam Munaslub mengisyaratkan pengalaman hidup menanggung derita Partai Golkar belum kuat. Hal semacam itu mendorong Golkar senantiasa menginginkan ada dalam pemerintahan.
” Pengalaman hidup menanggung derita Partai Golkar ini belum kuat, begitu lemah. Termasuk juga dalam soal pendanaan, ” tutur Sebastian Salang.
Tetapi, kata dia, Golkar mempunyai daya tawar tinggi untuk pemerintah yang berkuasa berbentuk kemampuan di parlemen. Golkar dapat merepotkan pemerintah yang berkuasa termasuk juga Presiden Joko Widodo.
” Kebutuhan Golkar untuk gabung dalam pemerintahan begitu kuat. Namun di segi lain pemerintah juga begitu bergantung pada Golkar, hal semacam itu juga diakui oleh Presiden Jokowi sekarang ini, ” tandasnya.
( Berita Terkini )